Iwan Bule Pilih KLB PSSI, Dali Tahir: Kisah Lama yang Terulang Kembali

Iwan Bule Pilih KLB PSSI, Dali Tahir: Kisah Lama yang Terulang Kembali

Randy Prasatya - Sepakbola
Senin, 31 Okt 2022 07:30 WIB
Mochamad Iriawan alias Iwan Bule terpilih sebagai Ketua Umum PSSI periode 2019-2023. Pemilihan Ketua Umum PSSI dilaksanakan dalam Kongres Luar Biasa (KLB) pemilihan PSSi di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (2/11/2019). Iwan Bule didampingi dua orang wakil yaitu Cucu Sumantri dan Iwan Budianto.
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan. (Foto: Rifkianto Nugroho)
Jakarta -

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, atau Iwan Bule memilih bersedia menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). Ini adalah desakan yang biasa terjadi di sepakbola Indonesia.

Keputusan tersebut diambil setelah rapat Exco, Jumat (28/10/2022) malam di kantor PSSI, GBK Arena, Senayan, Jakarta. Meski secara resmi hanya dua klub yang bersurat ke PSSI, yakni Persis Solo dan Persebaya, Iwan Bule memastikan pihaknya siap melakukan KLB.

Menurut pasal 34 statuta PSSI, untuk menuju KLB, dibutuhkan lima tahap. Pertama, 2/3 dari 88 pemilik suara, harus setuju. Kedua, adanya permintaan dari Exco. Selain itu, dibutuhkan waktu paling cepat tiga bulan sejak diajukan. Di samping itu, apa-apa yang akan dilakukan dituliskan dalam permintaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KLB harus dilaksanakan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan setelah diterimanya permintaan. Jika PSSI tidak juga menggelar KLB, maka anggota yang memintanya dapat mengadakan kongres sendiri sebagai upaya terakhir.

Untuk melancarkan semua, anggota bisa meminta bantuan AFC dan FIFA. Anggota PSSI harus diberitahukan mengenai tempat, tanggal serta agenda sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal diadakannya KLB.

ADVERTISEMENT

Mantan anggota Komite Eksekutif FIFA, Dali Tahir, menilai desakan KLB seperti ini bukan pertama kali terjadi di PSSI. Ali Sadikin pun pernah merasakan hal tersebut.

"Model desakan seperti ini bukan yang pertama kali. Ali Sadikin, dikudeta. Lalu, Nurdin Halid (NH) didemo, tidak tanggung-tanggung 11 bulan, 2010-2011. Demo yang jelas-jelas dikoordinir," kata Dali Tahir dalam keterangan tertulisnya, Minggu (30/10/2022).

Bahkan menurutnya di jaman Nurdin Halid, sampai ada PSSI tandingan, buntut tak gamangnya Ketua Umum PSSI saat itu untuk menggelar KLB. Dali Tahir mengatakan jika KLB PSSI di era Nurdin Halid pun nyatanya tak mengubah federasi sepakbola Indonesia menjadi lebih baik.

"Sedihnya, PSSI tidak juga bisa bangkit. Saya tidak ingin menuding saat ini sama dengan 2010-2011. Tapi, sebagai orang tua yang selama 40 tahun berkecimpung di sepakbola dalam negeri dan luar negeri, hanya mengingatkan PSSI pernah mengalami hal seperti itu," tuturnya.

"Jika memakai pepatah lama 'Keledai saja tak jatuh di lubang yang sama sampai dua kali'. Artinya,sebodoh-bodohnya orang, ia tak akan mengulang kesalahan sebelumnya," tutup Dali Tahir yang juga merupakan Ketua Tim Perumus Statuta PSSI tersebut.

Saksikan juga Blak-blakan: Menjaga Soliditas, Memperbaiki Citra Polri

[Gambas:Video 20detik]



(ran/yna)

Hide Ads