Makanya banyak pemain kaki kanan yang terpaksa digeser ke kiri karena sedikitnya stok pemain kidal. Joe Gomez di awal kariernya di Liverpool pernah dipasang menjadi bek kiri. Sementara Joao Cancelo sudah paten main di bek kiri meski kaki dominannya adalah kanan (right footed).
Orang/pemain kidal dinilai punya cara pandang yang berbeda dalam memahami kehidupan dan permainan sepakbola. Hal itu tak terlepas dari dominannya orang kidal memaksimalkan otak kanan untuk berpikir secara visual dan kreatif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena spesialisasinya itu, pemain kidal kerap fokus untuk memaksimalkan kemampuannya ketimbang pemain kaki kanan yang relatif bisa bermain dengan kedua kakinya.
Terkait hal ini, Frengky Missa sadar bahwa peran yang dimainkannya di sektor kanan merupakan hal tak lazim di dunia sepakbola. Meski bisa memainkan peran itu dengan baik, tapi ia punya formasi favorit tertentu yang bisa membuatnya nyaman bermain sebagai bek kanan.
"Saya juga bingung, pertama kan saya itu bek kiri. Saat itu stok bek kanannya (Persija) tidak ada, kosong, Rio (Fahmi) ke Timnas Indonesia. Jadi coach meminta saya geser ke kanan untuk dites di posisi itu. Ternyata cocok, saya mainnya bagus sehingga dipercaya main di bek kanan," kata Frengky Missa saat berbincang dengan detikSport di Lapangan C Senayan, Jakarta, Rabu (9/2/2023).
"Bicara preferensi, tergantung posisi, tergantung formasi maksudnya. Kalau 4-3-3 lebih nyaman di kiri, tapi kalau 3-4-3 saya lebih nyaman di kanan. Jadi tergantung formasi," ujarnya menambahkan.
Jebolan Tim Nusa Tenggara Timur di PON 2021 itu menyebut ada keuntungan tersendiri buatnya dalam bermain di kanan. Dalam situasi tertentu, Frengky Missa bisa mereplikasi yang biasa dilakukan inverted winger seperti Arjen Robben di Bayern Munich.
Golnya ke gawang Persis Solo adalah salah satu contohnya. Ia menari-nari di sisi kiri kotak penalti Persis setelah mengontrol bola operan Riko Simanjuntak, melakukan capping untuk membuka ruang tembak, dan menendang bola dengan kaki kiri ke tiang jauh yang tak bisa dijangkau kiper.
"Iya tak masalah main di kanan buat saya, karena kan bisa kaki kanan juga. Terus bisa crossing, terus kaki terkuat saya kan kiri jadi bisa capping dan dribbling ke depan untuk shooting," tutur pemain 18 tahun itu.
"Ya jarang (pemain kaki kiri jadi bek kanan) mungkin saya beruntung juga bisa bermain di kanan," ucapnya lalu tersenyum.
(cas/ran)