Evaluasi Wasit di Putaran Pertama Liga 1 2023/2024

Evaluasi Wasit di Putaran Pertama Liga 1 2023/2024

Muhammad Robbani - Sepakbola
Selasa, 31 Okt 2023 16:43 WIB
Workshop wasit dan asisten wasit di Liga 1 2023/2024.
IlustrasiwWorkshop wasit dan asisten wasit di Liga 1 2023/2024. (Foto: Dok. PSSI)
Jakarta -

Liga 1 2023/24 dimulai dengan pembenahan wasit melalui proses seleksi ketat. Tapi kinerja para pengadil lapangan di putaran pertama belum maksimal.

Masih relatif banyak masalah seputar kinerja wasit di putaran pertama Liga 1, yang berakhir hari Senin (30/10/2023). PSSI sampai-sampai harus mengambil keputusan untuk 'membina' 15 dari total 18 wasit Liga 1 pada awal bulan ini.

Sebelum kompetisi dimulai, PSSI mengumumkan kerja sama soal pembenahan wasit dengan Federasi Sepakbola Jepang (JFA) melalui penandatanganan kedua belah pihak pada 22 Mei 2023. PSSI diwakili Ketua Umum Erick Thohir, sementara JFA diwakili Presiden JFA Kohzo Tashima dalam pertemuan di Jepang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seleksi ketat wasit

Seleksi wasit digelar untuk menyaring wasit yang akan ditugaskan ke Liga 1, Liga 2, dan kompetisi lainnya. Seleksi wasit nasional ini digelar PSSI dengan pendampingan dan bantuan dari Japan Football Association (JFA) yang mengirimkan Yoshimi Ogawa (member of Japan Football Association Referee Committee) dan Toshiyuki Nagi (JFA Referee Instructor and JFA Top Amateur Referees Manager) yang bertindak sebagai instruktur dan pengawas.

ADVERTISEMENT

Seleksi wasit dan asisten wasit di tahun 2023/2024 dilalui tiga tahap tes, yakni Fitness Test FIFA Kategori 2, Video Test, LOTG Tes. Seleksi yang digelar tanggal 15-16 Juni 2023 diikuti 161 wasit dan 2 asisten wasit FIFA, dan 1 wasit AFC Elite Referee.

Dari 55 wasit Liga 1 2022/2023 yang ikut serta dalam test, terdapat 27 wasit lulus test, ditambah 1 wasit AFC Elite Referee. Sebanyak 18 wasit peringkat teratas memenuhi kuota Liga 1, sisanya ditugaskan di Liga 2 pada peringkat 15-24.

Sementara itu, dari 107 wasit Liga 2 yang ikut serta dalam test, terdapat 54 wasit yang lolos test. Dimana peringkat 1-14 menempati kuota kursi Liga 2 2023/2024.

Pembenahan kualitas wasit memang menjadi salah satu perhatian utama PSSI di masa awal kepemimpinan Erick Thohir. Tak lama setelah terpilih menjadi Ketum PSSI, ia langsung menggandeng Polri untuk melawan pengaturan skor. Kapolri Listyo Sigit pun mendukung penuh langkah yang diambil Erick Thohir itu.

Isu pungli seleksi wasit

Meski seleksi menggandeng JFA, namun tetap ada isu-isu miring dalam perjalanannya. Yakni ada praktek pungutan liar (pungli) kepada wasit yang ingin mendapat garansi lolos seleksi.

Dugaan pungli ini dilaporkan oleh Save Our Soccer (SOS) yang menyebut ada keterlibatan mafia wasit dalam proses seleksi yang digelar PSSI bersama Federasi Sepakbola Jepang (JFA). Pungli ini terjadi dengan tujuan untuk meloloskan beberapa wasit dari ujian hingga terjadinya praktik bocoran soal ujian.

SOS menyebut bahwa seleksi memang melibatkan instruktur dari Jepang yakni Yoshimi Ogawa dan Toshiyugi Nagi. Tapi teknis di lapangan ditangani oleh instruktur lokal yang dipimpin oleh Purwanto sebagai koordinator dengan dibantu anggota seperti Alil Rinenggo, Jajat Sudrajat, Agus Haryono, Riswanda, Ayi Daud Dakhiri, Fakhrizal Kahar, dan Nurwahid.

Adapun tes seleksi wasit terdiri dari tiga kategori, yakni Tes Fisik (bobot nilai 60), Tes Law of The Games (LOTG) (bobot nilai 20), dan Tes Video (bobot nilai 20). Dalam proses seleksi, diduga ada oknum yang menawarkan tiket lolos dengan memintakan sejumlah uang sebagai gantinya.

"Sejumlah wasit mengaku diminta uang Rp 500.000 bila ingin dibantu bisa dapat bocoran jawaban soal, atau paket Rp 1 juta buat dibantu lolos tes fisik dan tes LOTG. Ini harus diungkap pelakunya dan diberikan hukuman berat," kata Koordinator SOS Akmal Marhali, dalam pernyataannya pada pertengahan Juli 2023.

"PSSI harus segera membentuk tim pencari fakta independen untuk mengusut tuntas kasus pungli dalam seleksi wasit karena secara mental akhirnya berpengaruh kepada kepemimpinan wasit di lapangan," ujarnya.

"Pak Erick (Thohir, Ketum PSSI) harus segera bertindak karena kalau lambat akan menjatuhkan kredibilitasnya. Hukum seberat-beratnya mereka yang terbukti bersalah serta berikan apresiasi kepada para wasit yang berani mengungkapnya," katanya.

Pelatih Liga 1 keluhkan kepemimpinan wasit

Selain masalah pungli, ketepatan pengambilan keputusan pengadil lapangan nyatanya masih dikeluhkan. Salah satunya dari Aji Santoso ketika masih melatih Persebaya Surabaya pada 30 Juli.

Bajul Ijo dijamu Persija di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Minggu (30/7/2023). Laga ini dimenangi Persija 1-0 lewat gol semata wayang Ryo Matsumura pada babak pertama.

Terkait kekalahan timnya, ia menilai Persija memang sukses memanfaatkan momentum. Tapi ia mengeluhi beberapa keputusan wasit yang dinilainya merugikan Persebaya.

Dalam laga ini Persebaya bermain dengan 10 pemain setelah Arief Catur diusir wasit akibat pelanggarannya terhadap Witan Sulaeman pada menit ke-29. Arief menjadi pemain terakhir dalam situasi 1 on 1 saat Witan berusaha masuk ke kotak penalti Persebaya.

"Soal kartu merah, itu memang menjadi keputusan wasit, saya bisa terima. Tetapi sebelum pelanggaran, ada handsball Witan, tapi ya sayaa tetap oke dan respect sama keputusan wasit, tapi witan itu 100 persen handsball," kata Aji Santoso saat memberikan keterangan seusai laga.

"Tadi saya juga protes terhadap hakim garis, selama 90 menit saya hanya sekali protes. Itu karena bola benar-benar di-heading pemain kaus merah (Persija) tapi jadi tendangan kiper (goal kick), entah salah penglihatan saya atau bagaimana," ujarnya mengeluh.

Sementara Pelatih Persija Jakarta Thomas Doll pernah mengaku heran timnya jarang dapat hadiah penalti. Dalam beberapa momen, ia menilai pemain timnya kerap dilanggar keras di kotak terlarang.

"Saya sudah banyak berbicara dengan orang sekitar saya bahwa kami jarang sekali mendapat penalti. Karena dibandingkan dengan tim lainnya sepertinya Persija situasinya sangat tidak bagus," kata Thomas Doll saat memberikan keterangan seusai laga Persija Vs Persib Bandung, Sabtu (2/9/2023).

"Contohnya di laga terakhir saat (Rayhan) Hannan mendapat tendangan (pemain lawan) di kotak penalti, tapi kami tidak mendapat penalti. Jadi ini sebenarnya hal yang tidak betul," ujarnya menambahkan.

PSSI 'Bina' 15 Wasit Liga 1

Sebanyak 15 wasit Liga 1 2023/24 dibina Komite Wasit PSSI setelah dilakukan evaluasi. Kinerja pengadil lapangan dinilai dari pekan ke-1 hingga ke-13 Liga 1.

Maksud dibina ini adalah, para wasit diberikan kesempatan beristirahat dan retrospeksi atas kinerja mereka sejauh ini. Komite Wasit PSSI tak lagi menggunakan istilah 'hukuman' atau 'sanksi' buat para wasit.

Waktu pembinaannya bermacam-macam, mulai dari 2 pekan hingga 6 pekan. Hanya tiga orang wasit dari total 18 wasit Liga 1 terpilih yang tidak mendapatkan pembinaan.

"Wasit yang membuat keputusan pada level yang sama dengan pemain (top level), dituntut untuk dapat mengobservasi sebuah insiden dari sudut pandang dan jarak yang sesuai, dan juga dapat mengantisipasi apa yang akan terjadi selanjutnya. Posisi dan tanggung jawab sebagai wasit, juga membutuhkan pemahaman yang cukup akan setiap detail kejadian di dalam lapangan," kata Wakil Ketua Komite Wasit PSSI Yoshimi Ogawa, dalam pernyataannya pada awal Oktober 2023.

"Saya percaya bahwa kesalahan yang dilakukan wasit dalam suatu pertandingan disebabkan karena masih kurangnya implementasi dan pemahaman akan hal-hal tersebut. Dan kami di Komite Wasit, memohon maaf."

"Oleh karena itu, kami di Komite Wasit PSSI, akan selalu mendidik mereka, dengan cara memberikan mereka masukan teknis setiap pekannya. Pembinaan wasit memiliki konsep yang sama dengan pembinaan pemain, yaitu jam bermain. Wasit membutuhkan jam terbang untuk memimpin pertandingan, kesempatan harus diberikan kepada mereka", lanjut Ogawa.

Waktu pembinaan atau istirahat yang diberikan Komite Wasit akan digunakan untuk mengedukasi kembali para wasit. Diharapkan mereka bisa bekerja lebih baik saat mendapat tugas lagi.

Tidak dijelaskan lebih lanjut siapa yang akan ditugaskan setelah diistirahatkannya 15 dari total 18 wasit Liga 1. PSSI dalam keterangannya, melalui pernyataan Ogawa, hanya menyebut akan dilakukan sistem promosi-degradasi.

Kemungkinan ada sembilan wasit lain yang sempat lolos seleksi Liga 1 bakal ditugaskan untuk menggantikan mereka yang mendapat pembinaan.

Sebagai pengingat, PSSI bersama Federasi Sepakbola Jepang (JFA) sempat menggelar seleksi wasit untuk ditugaskan ke Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 pada 15 - 16 Juni. Totalnya ada 161 wasit yang mengikuti proses seleksi.

Sejumlah 57 wasit di antaranya mengikuti seleksi wasit untuk Liga 1. Hanya 27 yang lolos, sementara yang diambil hanya 18 orang berdasarkan ranking tertinggi dari hasil seleksi.

"Ke depan, Komite Wasit tidak akan menggunakan kata-kata dihukum, akan tetapi akan menggunakan kata-kata memberikan waktu dan edukasi kepada Wasit. Akan tetapi, waktu yang diberikan juga pastinya kami batasi, dan ini akan kami buktikan di tengah musim untuk memberlakukan sistem promosi dan degradasi wasit Liga 1 dan Liga 2, sesuai dengan performa mereka." ucap Ogawa.

(krs/cas)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads