Evaluasi Putaran Pertama Liga 1: Larangan Aturan Away Dianggap Tak Efektif

Evaluasi Putaran Pertama Liga 1: Larangan Aturan Away Dianggap Tak Efektif

Muhammad Robbani - Sepakbola
Selasa, 31 Okt 2023 22:20 WIB
logo bri liga 1, logo liga 1, illustrasi liga 1
Larangan fans melakukan away day di Liga 1 dinilai tak efektif. (Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom)

Dikeluhkan klub

Keluhan kemudian muncul dari Persebaya Surabaya melalui pernyataan resmi manajemen. Mereka menyebut aturan tersebut merugikan karena imbasnya klub yang mendapat sanksi denda saat ada suporternya yang menjalani ritual pergi laga tandang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Persebaya Candra Wahyudi menilai aturan tersebut sulit diaplikasikan. Bonek, suporter Persebaya menjadi salah satu kelompok yang paling sering melanggar aturan ini.

Tapi bukan karena Persebaya yang pasif, tetapi penanganan massa memang bukan perkara mudah. Salah satunya adalah penjualan tiket laga Liga 1 yang kini sudah hampir dilakukan semua klub secara online.

ADVERTISEMENT

Kondisi itu membuat siapapun bisa dengan mudah membeli tiket pertandingan. Termasuk Bonek saat hendak menyaksikan laga-laga tandang Persebaya.

Sekelompok Bonek misalnya yang tetap hadir di Stadion Jatidiri dan Stadion Manahan saat Persebaya dijamu PSIS Semarang dan Persis Solo di awal musim. Secara aturan memang melanggar, tapi tak ada bentrokan yang terjadi karena Bonek mendukung langsung dengan sportif.

"Ternyata dua pertandingan itu berjalan adem-adem saja. Tidak ada kerusuhan antar suporter. Kedua kubu suporter saling menyemangati tim masing-masing dengan sportif. Bonek tahu diri ketika merayakan kemenangan di kandang Persis. Bonek juga berbesar hati ketika Persebaya kalah di markas PSIS," tulis Candra Wahyudi di kolom laman resmi Persebaya pada pertengahan Juli 2023.

"Bukankah pemandangan seperti ini yang kita inginkan? Bukankah ini yang juga diharapkan PSSI? Nyatanya, akal sehat kita tidak sama dengan Komdis. Pertandingan yang lancar dan kondusif pun tetap dijatuhi sanksi. Tidak hanya Persebaya, juga klub-klub lain. Pokoknya, pertandingan yang ada suporter tamu langsung diganjar vonis Komdis," lanjut tulisan Candra Wahyudi.

"PSSI berkilah regulasi ini adalah bagian dari transformasi sepak bola Indonesia pasca Tragedi Kanjuruhan. Harapannya, pertandingan jadi lebih kondusif. Tapi, aturan itu hanya sebatas deretan huruf yang terangkai menjadi kata-kata saja. Tidak ada teknis lebih detail saat mengaplikasikan di lapangan."

Saat klub sudah berusaha meski tanpa bantuan, nyatanya tetap mendapat sanksi dari Komite Disiplin. Sebagaimana sanksi yang didapat Persebaya baru-baru ini atas aksi Bonek menghadiri laga away.

Yang semakin membuat Candra Wahyudi heran, sanksi yang dijatuhkan Komdis juga berat sebelah. Sidang Komdis tak pernah menghadirkan saksi dari pihak klub, tahu-tahu sudah menjatuhkan vonis saja.

Sudah begitu, lanjut Candra Wahyudi, klub tak punya hak untuk banding. Klub akhirnya menjadi pihak yang terus disalahkan atas terjadinya pelanggaran suporter menjalani ritual away.

"Apakah Komdis punya solusi? Entahlah. Apakah Komdis tahu bagaimana cara mencegah kedatangan suporter tamu? Rasanya juga tidak," tulis Candra Wahyudi.

Dinilai mengurangi semarak kompetisi

Beda lagi dengan Pelatih Persija Jakarta Thomas Doll yang menilai aturan ini mengurangi semarak kompetisi. Ia merasa hampa laga-laga tandang Persija tanpa kehadiran The Jakmania.

"Kita tahu suporter itu paling penting, terutama di laga kandang. Kita tahu bagaimana kekuatan dukungan Jakmania. Kemarin saya sudah merasakannya di Sleman. Ada banyak Jakmania di Jogja yang bisa datang ke sana," tutur Thomas Doll pada 8 Agustus 2023.

"Beberapa fans ingin bepergian ketika kami bermain di Bali atau laga penting lain di luar (Jakarta). Hal itu tidak bisa terwujud. (Aturan) itu tidak bagus untuk kami dan juga para fans karena mereka menyukai sepakbola," ujarnya.

"Di setiap liga di dunia, fans bisa datang ke stadion karena itulah sepak bola. Anda tidak perlu menunggu dua pekan untuk menyaksikan tim Anda berlaga. Saya merindukan mereka," kata pelatih asal Jerman itu.



Simak Video "Video Kluivert Tak Beda-bedakan Pemain Lokal-Naturalisasi"
[Gambas:Video 20detik]

(bay/cas)

Hide Ads