Arema FC harus menahan hasratnya untuk kembali berkandang ke Stadion Kanjuruhan. Singo Edan belum mendapat kepastian untuk bisa pulang.
Saat ini Stadion Kanjuruhan sudah rampung direnovasi pasca Tragedi Kanjuruhan. Hal itu direspons Arema yang mulai mewacanakan untuk kembali menggelar laga-laga kandang di sana.
Namun keinginan tersebut belum bisa diwujudkan dalam waktu dekat. Arema masih harus menjalani laga kandang ke Stadion Soeprijadi, Blitar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Laga home tersisa di bulan Februari, Arema tetap menggunakan Stadion Soeprijadi, Blitar sebagai home base,kata General Manager Arema, Yusrinal Fitriandi, dikutip dari detikJatim.
"Karena belum ada jawaban pasti dari pemerintah Kabupaten Malang terkait pemakaian atau sewa Stadion Kanjuruhan," ujarnya menambahkan.
Ada dua laga kandang tersisa pada Februari 2025 buat Arema, yakni melawan PSS Sleman (17/2/2025) dan PSIS Semarang (24/2/2025). Dua pertandingan tersebut sebenarnya diproyeksikan bisa dimainkan di Stadion Kanjuruhan. Namun, harapan itu belum bisa terealisasi.
Manajemen Singo Edan pun bergerak cepat mempersiapkan laga selanjutnya di Blitar. Kini manajemen kembali harus mengambil keputusan berat. Pertandingan melawan PSS dan PSIS harus digelar tanpa penonton untuk meminimalisir pengeluaran biaya pertandingan.
Sebab, jika tetap menggelar laga dengan penonton, ada dana tambahan hampir Rp100 juta rupiah yang harus dikeluarkan. Dana itu dikeluarkan untuk pengamanan, ground handling, hingga tambahan personil tim panpel.
"Jujur ini keputusan yang terasa sangat berat. Namun, kami harus realistis. Karena ada skala prioritas yang kami gunakan terkait finansial klub. Harus ada objek efisiensi dalam hal operasional. Tujuannya agar manajemen tetap bisa memenuhi kewajiban gaji dan bonus untuk tim," ucap Yusrinal.
Dijelaskan Yusrinal, tiket pertandingan menjadi salah satu sumber pemasukan bagi manajemen Arema. Saat ini jumlah pemasukan laga home dari tiket sangat kecil sehingga tidak cukup menutup biaya penyelenggaraan laga kandang.
Upaya memindahkan homebase agar lebih dekat dengan Malang dilakukan setelah musim lalu sempat harus memainkan laga kandang di Bali. Tapi ternyata pindah ke Blitar belum cukup mampu untuk menarik minat Aremania.
"Diharapkan, setelah bermain di Stadion Kanjuruhan nanti, Aremania bisa memberikan dukungan penuh. Karena itu jadi kontribusi nyata untuk menjaga eksistensi klub," ucap Yusrina.
Berita ini telah tayang di detikJatim, simak berita lainnya dari Jawa Timur dan sekitarnya dengan klik di sini
(mro/aff)