Alex dihukum demikian atas kasus kerusuhan di Stadion Brawijaya, Kediri, hari Rabu lalu, di mana pertandingan kedua tim dihentikan di menit 71, dan baru diteruskan sore tadi di Stadion Gelora Deltra, Sidoarjo.
Pihak Arema telah mengajukan banding atas hukuman tersebut, tapi Komisi Banding PSSI menolaknya. Keputusan itu diambil dari hasil rapat di kantor PSSI, Jakarta, yang berakhir sekitar dua jam sebelum partai Arema-Persiwa dilanjutkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika didesak apakah benar-benar tidak tahu, Satrija mengiyakan. "Kalau saya sudah terima keputusannya, kami dengan senang hati akan menghormati keputusan tersebut dan tidak memainkan Alex,โ jawab dia.
Satrija mengelak apabila dikatakan Arema melawan keputusan PSSI karena tetap memainkan Alex. Ia malahan menyebut pihak PSSI yang memberikan contoh terlebih dahulu.
Disebutkannya, saat Presiden FIFA Joseph Blater memerintahkan agar PSSI menggelar Musyawarah Luar Biasa (munaslub), dengan enteng PSSI memberikan jawaban bahwa pernyataan Blater itu menjadi lemah tanpa adanya surat perintah secara resmi.
"Kami โkan anggota (PSSI). Kalau induknya memberikan contoh demikian, kami โkan berhak menirunya," kata Satrija, yang langsung disambut gelak tawa puluhan wartawan.
Meski demikian, Satrija juga mengungkapkan bahwa sampai kapanpun pihaknya akan terus memperjuangkan agar hukuman tersebut dapat dibatalkan, karena dianggap tidak adil.
"Sampai kapanpun kami akan berusaha, baik itu hukuman untuk Aremania maupun untuk Alex. Jalur hukum masih kami lakukan," tukasnya.
(a2s/din)