Suarez adalah mesin gol Liverpool musim lalu. Dia mencetak 31 gol di Premier League dan mengantarkan timnya finis di posisi kedua klasemen akhir.
Tapi, Suarez sekarang sudah pergi. Striker asal Uruguay itu dijual ke Barcelona seharga 65 juta pundsterling di bursa transfer musim panas lalu.
Untuk menutupi lubang yang ditinggalkan Suarez, Liverpool merekrut Rickie Lambert dan Mario Balotelli. Bersama Daniel Sturridge, Lambert dan Balotelli diharapkan bisa jadi andalan baru di lini depan.
Namun, apa yang didapat Liverpool sejauh ini belum sesuai harapan. Dalam lima pertandingan pertama Premier League, mereka sudah kalah tiga kali. Tim asuhan Brendan Rodgers itu juga sempat direpotkan oleh klub tak terkenal Ludogorets Razgrad di ajang Liga Champions.
Menurut mantan gelandang Liverpool Dietmar Hamann, masalah utama Liverpool ada di lini belakang. Musim lalu, mereka kebobolan banyak gol dan tetap bisa menang karena punya Suarez yang sangat buas di depan gawang lawan. Tapi, karena sekarang Suarez sudah pergi dan lini belakang tetap keropos, Hamann menyarankan Liverpool untuk mengadopsi gaya baru.
"Mereka kebobolan terlalu banyak gol. Mereka kebobolan terlalu banyak gol musim lalu, tapi musim ini mereka tak lagi punya senjata di depan, khususnya sekarang karena Sturridge cedera," ujar Hamann di Soccerway.
"Mereka harus menyesuaikan permainan mereka. Mereka harus mengubah mentalitas mereka, sedikit lebih defensif dan berusaha untuk tetap clean sheet, yang jarang mereka lakukan selama 12 bulan terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pikir di sinilah mereka harus berubah karena musim lalu mereka kebobolan terlalu banyak gol, yang tidak disorot karena mereka juga mencetak banyak gol
"Tapi, kalau mereka tak punya senjata di depan musim ini, Anda akan berada dalam masalah dan mereka harus cepat berubah," kata Hamann.
(mfi/din)