Pria Urakan Bernama Slaven Bilic

Pria Urakan Bernama Slaven Bilic

Rossi Finza Noor - Sepakbola
Senin, 10 Agu 2015 14:38 WIB
AFP/Ian Kington
London -

Ada beberapa kejutan yang terjadi di pekan pertama Premier League. Salah satu aktor di balik terciptanya kejutan itu adalah seorang pria urakan bernama Slaven Bilic.

Dalam uraian yang dilansir oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia, urakan berarti "tidak suka aturan sopan santun yang ketat". Menilik karakternya di dalam dan luar lapangan, Bilic tepat mendapatkan label urakan tersebut.

Tongkrongan Bilic memang tidak terlihat seperti manajer konvensional kebanyakan. Jika banyak manajer sepakbola terlihat rapi atau parlente, plus sering memajang tampang serius, maka tidak demikian halnya dengan pria Kroasia berusia 46 tahun tersebut.

Wajah Bilic memang menunjukkan raut keras khas Balkan, tapi air mukanya jauh lebih santai ketimbang kebanyakan manajer Premier League yang kerap terlihat kaku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bilic juga masih mengenakan jas sebagai setelannya di pinggir lapangan. Namun, beberapa kali dia tidak memadukannya dengan dasi, melainkan dengan sweater yang memberikan kesan lebih dinamis dan stylish.

Di luar lapangan, Bilic adalah seorang rocker. Tidak hanya sekadar penggemar musik rock, tetapi ia juga mahir menggeber tangannya di atas gitar elektrik. Bahkan, Bilic juga punya band bernama Rawbau.

Jika tidak sedang berhubungan dengan sepakbola, Bilic bisa ditemukan tengah memainkan Gibson Explorer merah kesukaannya.

Bilic juga kerap dianggap arogan. Suatu kali, ketika West Ham United menghadapi tim asal Andorra, Lusitans, di kualifikasi Liga Europa 2015/2016, dia pernah mengutus tim akademi untuk mendampingi tim. Bilic-nya sendiri duduk di tribun.

Kontan, Lusitans pun merasa tersinggung. Sampai-sampai pelatih Lusitans dengan sarkas menyebut bahwa Bilic adalah manusia spesial.

Terlepas dari segala tindak-tanduknya di luar lapangan, Bilic tidak kehilangan fokus manakala timnya bertanding. Dia melalui pertandingan pertamanya bersama The Hammers di Premier League musim ini dengan kemenangan 2-0.

Tidak tanggung-tanggung, lawan yang mereka taklukkan adalah Arsenal, yang setelah menjadi juara Piala FA dalam dua musim terakhir, digadang-gadang menjadi kandidat juara musim ini.

Hebatnya, Bilic tidak merasa inferior dari Arsenal. Setelah pertandingan, pria yang pernah dikemplang oleh pelatih Paris Saint-Germain, Laurent Blanc, di Piala Dunia 1998 itu mengungkapkan rasa kesalnya ketika melihat Arsenal tampil lebih determinan di babak pertama.

"Saya tidak senang melihat permainan di babak pertama karena Arsenal terlihat lebih lapar. Tapi, saya amat bangga melihat permainan kami di babak kedua," ujar Bilic.

Namun, Bilic tahu bahwa ini baru pertandingan pertama. Masih ada 37 pekan tersisa untuk menunjukkan pria seperti apa dirinya, dan seperti apa kapasitasnya sebagai seorang manajer.

"Sayangnya, ini bukan sebuah akhir yang luar biasa. Ini baru permulaan. Permulaan yang luar biasa buat kami," kata Bilic.

(roz/krs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads