Sejak menangani Arsenal pada 1996, Wenger menahbiskan dirinya sebagai salah satu manajer top di dunia. Tiga gelar Premier League plus enam trofi Piala FA adalah pencapaian Wenger di klub itu.
Tentu saja banyak momen yang dirasakan Wenger selama menangani Arsenal, baik itu yang baik maupun buruk. Jika bicara soal yang buruk-buruk, Wenger menyebut kepindahan Arsenal dari Highbury ke Emirates sebagai titik terendah dalam kariernya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari 2006 hingga 2014, Arsenal banyak menjual peman bintang yang membuat mereka kesulitan bersaing memperebutkan gelar juara. Sudah sejak 2004, Arsenal puasa gelar Liga Inggris dan yang lainnya sebelum memutusnya saat juara Piala FA 2014.
"Tahun 2006 adalah awal dari periode paling sulit dalam hidup saya karena kami harus membatasi pengeluaran kami, kami harus menyicil utang kami yang sangat besar dan menjual para pemain terbaik kami serta bertahan di papan atas," ujar Wenger kepada BT Sport.
"Kami harus tetap berada di Liga Champions dan kami setidaknya harus membuat 54 ribu orang bahagia," sambungnya.
"Ada banyak perdebatan ketika Anda membangun stadion baru. Seberapa besar kapasitasnya? Simpel saja sebenarnya: untuk saat itu harganya 4 ribu pound per kursi. Anda bisa mengalikannya dengan 60 ribu dan nilainya 240 juta pound."
"Ditambah, kami harus harus membeli tanah serta seluruh bisnis di daerah itu sehingga pengeluarannya lebih dari 420 juta pound, dan kami harus membayar cicilan kami setiap tahunnya. Itulah mengapa kami harus tetap bertahan di Liga Champions."
"Hari ini uang dari hak siar memang membuat bobot Liga Champions lebih lemah, tapi di saat bersamaan kami membutuhkannya, jadi buat saya itu adalah periode terberat di antara 20006 hingga 2014."
"Hari ini, Anda meminta saya melakukannya lagi tapi saya katakan 'tidak, terima kasih dan biarkan yang melakukannya' karena itu periode yang sangat sulit."
(mrp/krs)