Sejak bergabung dengan Manchester United 2016 silam, Pogba dimainkan di beberapa posisi berbeda di sektor tengah oleh Jose Mourinho.
Ia lebih sering menjadi gelandang box to box. Walau sesekali juga sempat dijadikan jangkar maupun gelandang serang. Tekanan untuk bisa jadi bintang utama tim pun dinilai menjadi masalah bagi Pogba yang membuatnya kerap dikritik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan striker MU yang juga kompatriot Pogba, Louis Saha, punya pendapat tersendiri terkait masalah itu. Menurut Saha, Pogba tidak pernah tampil maksimal karena tidak punya posisi permanen.
"Problem dengan kata-kata 'bos' adalah seorang bos harus konsisten. Anda harus diterima dengan baik oleh grup. Itu kritik yang datang kepadanya. Kita harus memahaminya karena pada beberapa pekan dia tampil luar biasa. Itu yang kita harapkan dari pemain bertalenta sepertinya," ujar Saha kepada Omnisport.
"Saya pikir masalah lainnya adalah pemain ini punya kemampuan serbabisa, sehingga sulit mempertahankannya pada satu posisi spesifik. Entah itu box to box yang punya tugas bertahan, ataupun menyerang karena dia juga mampu mencetak gol dan membuat perbedaan," sambungnya.
"Saya pikir kemampuan itu malah menyulitkannya sebagai pemain. Dia bisa melakukannya karena membuktikan itu bersama Didier Deschamps. Dia bisa mampu dengan tim atau pelatih mana saja. Ini bukan masalah sikap, melainkan harus melalui analisa."
"Dia harus berkata pada dirinya sendiri: 'oke, pada laga ini saya harus punya tugas yang pasti'. Dan saya rasa itu tak mudah untuknya," demikian dia.
Baca juga: Pogba Lebih Menyala Tanpa Mourinho |











































