FA sebelumnya punya kesempatan untuk menjual Stadion Wembley ke pemilik Fulham, Shahid Khan. Khan menawarkan 600 juta pound sterling atau Rp 11,1 triliun untuk stadion nasional Inggris itu.
Khan bukan semata-mata ingin memiliki stadion itu, tapi percaya bisa membantu Inggris mengembangkan sepakbola akar rumput dengan dana yang disodorkannya. Tokoh-tokoh senior FA pun awalnya senang dengan potensi penjualan stadion ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun kemudian Dewan FA tak yakin terhadap penjualan ini karena muncul banyak perdebatan. Southgate pun ikut buka suara.
Baginya siapapun pemilik stadion tak penting, karena pada akhirnya timnas Inggris akan tetap mampu bermain di sana. Yang menjadi persoalan adalah biaya perawatan yang tinggi plus situasi di akar rumput perlu lebih diperhatikan.
"Saya pikir, tidaklah fundamental, siapa yang memiliki Wembley. Kami memang perlu bermain di sana. Benar bahwa Inggris bermain di sana. Menurut saya, ada peluang untuk mendapatkan uang dari penjualannya," ujarnya dikutip Sky Sports.
"Di tahun ini, kami punya tiga perandingan di sana. Jadi sesungguhnya, logika memiliki stadion ini dibandingkan menjadi penyewa, kami dulu penyewa di 1996 (Piala Eropa) dan menjalani turnamen yang brilian."
"Aku mengerti hasrat publik akan bangunan bersejarah nasional. Tapi secara umum, memiliki properti tidak selalu benar kalau itu membuat Anda kehilangan uang," ungkapnya menambahkan.
Pria 48 tahun ini berkeyakinan bahwa uang penjualan Stadion Wembley bakal bisa digunakan untuk menjalankan program pembinaan usia dini di Inggris. Salah satunya adalah untuk membangun lebih banyak lapangan.
Baca juga: Sterling Tak Lelah Melawan Aksi Rasialisme |
"Tidak adil mengatakan Premier League tidak menghabiskan uang, karena mereka melakukannya. Tidak adil mengatakan klub tidak bekerja di masyarakat, karena mereka melakukannya," kata Southgate.
"Pendanaan dari pemerintah telah dipotong dan harus dialihkan untuk bidang yang lain. Tapi kami tidak memiliki lapangan yang cukup. Dan jika tidak ada lapangan untuk anak-anak bermain atau mereka tidak bisa menjangkaunya, tidak penting sebagus apa pelatihannya, yang utama adalah mereka butuh fasilitas," tandas Southgate. (raw/nds)