Desakan pergantian manajer mulai muncul setelah MU memulai musim dengan terseok-seok. 'Setan Merah' cuma dua kali menang di delapan pekan pertama Liga Inggris, sementara menelan tiga kekalahan.
Dengan total sembilan poin yang diraih, MU hanya dua poin dari zona degradasi. Paul Pogba dkk juga gagal menang di tiga pertandingan terakhir liga, memetik satu hasil imbang dan dua kali kalah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia sangat bagus. Seorang pelatih yang mudah diajak bicara dan berdiskusi, dan dia sosok yang punya keseimbangan bagus, kapan harus keras dan kapan harus lebih lembut," ungkap Lindelof kepada Expressen.
"Karena dia sendiri sudah pernah berada di klub sebagai pemain, dia tahu apa yang dibutuhkan untuk sukses di sana dan punya kontrol besar," imbuhnya seperti dilansir Sportsmole.
Soal kritik, bek asal Swedia ini merasa itu adalah sesuatu yang wajar mengingat MU klub besar. Ada desakan untuk segera berprestasi dan memenuhi ekspektasi, sementara progres hanya bisa dicapai dengan waktu.
"Anda terbiasa dengan kritik. Ketika Anda di United, segala sesuatunya menjadi lebih besar. Ada lebih banyak orang memandang, lebih banyak orang yang menulis soal klub ini ketimbang klub lainnya," tandasnya.
(raw/cas)











































