Meski liga disetop total, liga Chile tetap menobatkan pemuncak klasemen, Universidad Catolica, sebagai juara di musim tersebut. Klub asal Santiago itu unggul 13 poin dari tim peringkat kedua, Colo-Colo, dengan enam laga tersisa tidak dimainkan.
Tidak hanya menobatkan pemuncak klasemen sebagai juara, liga Chile turut memutuskan tidak ada tim yang terdegradasi pada musim itu. Alhasil, dua tim yang promosi dari divisi dua tetap naik ke kasta teratas setahun berikutnya dan menambah jumlah kontestan dari 16 klub menjadi 18.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andai skema yang dilakukan Chile ini turut diterapkan di Liga Inggris, maka Liverpool tetap dinobatkan sebagai juara dan tidak ada tim yang terdegradasi musim ini. Selain itu, kompetisi musim 2020/2021 akan diikuti 22 peserta.
Wacana 22 peserta di Liga Inggris untuk musim depan mendapat dukungan dari CEO Brighton & Hove Albion, Paul Barber. Menurutnya, opsi tersebut sangat memungkinkan di tengah kondisi darurat seperti saat ini.
"Saya rasa itu opsi yang memungkinkan. Mempertahankan 20 tim di Premier League saat ini membantu kami dan yang lainnya," kata Barber kepada Football Focus, dilansir dari Liverpool Echo.
"Sementara itu untuk menambah dua tim dari Championship membuat kami mendapatkan liga yang lebih besar di musim berikutnya. Bisa saja ada empat tim degradasi tahun depan, lalu ada dua lagi yang naik agar liga tetap berjumlah 20 tim lagi di musim selanjutnya. Itu juga ada beberapa kelebihannya, kok," demikian kata Barber.
Baca juga: Liga Inggris Disetop, Rugi Rp 13 Triliun |
(bay/bay)