Louis Van Gaal Serang MU, Ungkit-ungkit Transfer Buruk

Louis Van Gaal Serang MU, Ungkit-ungkit Transfer Buruk

Yanu Arifin - Sepakbola
Jumat, 29 Mei 2020 04:20 WIB
MANCHESTER, ENGLAND - APRIL 20:  Louis van Gaal Manager of Manchester United looks on during the Barclays Premier League match between Manchester United and Crystal Palace at Old Trafford on April 20, 2016 in Manchester, England.  (Photo by Laurence Griffiths/Getty Images)
Louis van Gaal saat melatih Manchester United. (Foto: Laurence Griffiths/Getty Images)
Amsterdam -

Louis van Gaal mengungkit masa-masa sulitnya melatih Manchester United. Pelatih Belanda itu menilai Setan Merah punya aktivitas transfer yang buruk.

Van Gaal pernah menjadi manajer MU pada musim 2014 hingga 2016. Ia menggantikan David Moyes, yang ketika itu dipecat The Red Devils.

Di MU, Van Gaal cukup kesulitan. Dalam wawancaranya bersama Voetbal International, pria berusia 68 tahun itu mengkritik aktivitas transfer MU yang dinilai buruk.

Pada musim pertamanya, Van Gaal merekrut 6 pemain yakni Ander Herrera, Luke Shaw, Marcos Rojo, Angel Di Maria, Daley Blind, dan meminjam Radamel Falcao. Pada Januari 2015, Van Gaal pun sempat mendapat tambahan berupa kiper yakni Victor Valdes.

Sementara di musim keduanya, pria yang juga sempat melatih Barcelona, Bayern Munich, dan Timnas Belanda itu cuma mendapatkan Memphis Depay, Matteo Darmian, Sergio Romero, Morgan Schneiderlin, Bastian Schweinsteiger, dan Anthony Martial.

Rekrutan-rekrutan itu dinilai tidak cukup meyakinkan. Van Gaal menilai para pemain itu bukan para pemain 'kelas satu' alias bintang-bintang top.

"Saya memberi tahu mereka, bahwa saya akan meremajakan dan pemain mana yang harus datang. Saya tidak mendapatkan salah satunya Lalu berakhir dengan hasil berbeda. Sebagai pelatih, Anda harus berusaha sebisa mungkin. Anda tidak mengharapkannya di klub terkaya di dunia," kata Van Gaal.

"Omset 600 juta paun dan tidak bisa membeli pemain yang Anda butuhkan. Anda harus membeli yang nomor satu, bukan yang level ketujuh. Klub penjual juga berpikir, 'Jika begitu kaya, Anda harus membayar yang tertinggi untuk seorang pemain'. Itulah yang terjadi dengan transfer."

"Lalu, Anda harus melakukannya dengan pemain urutan ketujuh atau delapan pada daftar keinginan. Padahal, itu membuat Anda benar-benar membuang uang, di mana pelatihnya malah diadili, dan dihukum," sindir Van Gaal, yang akhirnya cuma memberi gelar Piala FA di musim keduanya.




(yna/aff)

Hide Ads