Batal Dibeli Pangeran Arab, Ini Kata Petinggi Newcastle

Batal Dibeli Pangeran Arab, Ini Kata Petinggi Newcastle

Yanu Arifin - Sepakbola
Jumat, 31 Jul 2020 17:45 WIB
NEWCASTLE UPON TYNE, ENGLAND - DECEMBER 09: Fans are seen arriving prior to he Premier League match between Newcastle United and Leicester City at St. James Park on December 9, 2017 in Newcastle upon Tyne, England.  (Photo by Jan Kruger/Getty Images)
Foto: Jan Kruger/Getty Images
Newcastle -

Akusisi Newcastle United oleh konsorsium Arab Saudi akhirnya batal terwujud. Petinggi The Toon Army, Lee Charnley, merespons gagalnya proses pembelian itu.

Pada Kamis (30/7) waktu setempat, upaya akusisi Public Investment Fund (PIF), konsorsium Arab Saudi yang dipimpin Pangeran Mohammed bin Salman, batal terwujud. Padahal, kedua pihak sudah mencapai kesepakatan pada April.

Direktur Manajer Newcastle, Lee Charnley, membenarkan batalnya akusisi itu. Namun, ia menegaskan bahwa pemilik klub, Mike Ashley, masih berkomitmen untuk menjual klub.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mengakui pernyataan kemarin. Tidak pernah bilang tidak, tetapi jelas Mike Ashley berkomitmen 100% pada kesepakatan ini. Namun, fokus kami saat ini harus mendukung Steve Bruce [manajer] di bursa transfer dan persiapan musim baru," jelas Charnley kepada Sky Sports.

Kabar PIF ingin membeli Newcastle sendiri sudah terdengar sejak Januari lalu. PIF, yang dibantu pengusaha asal Inggris, Amanda Staveley, sudah menyiapkan dana 300 juta paun.

ADVERTISEMENT

Rencana itu ditentang banyak pihak. Pasalnya, Arab Saudi, negara asal PIF, dituding banyak punya pelanggaran integritas.

Pertama, Arab Saudi dituding punya banyak pelanggaran Hak Asasi Manusia. Salah satunya adalah kasus tewasnya jurnalis Jamal Khashoggi, yang sampai saat ini belum menemui titik terang. Mantan tunangan Khashoggi, Hatice Cengiz, sampai mengirim surat ke Premier League agar tidak mengizinkan PIF membeli Newcastle.

Kemudian, Arab Saudi juga dituding membajak hak siar pertandingan Liga Inggris di Timur Tengah. Padahal, Premier League sedang memerangi pembajakan tersebut.

Pada April, kesepakatan PIF dan Newcastle sempat tercapai. Namun, Premier League dan Pemerintah Inggris makin didesak agar tidak mengizinkan proses pembelian, sampai akhirnya kesepakatan benar-benar batal.

Kini, Newcastle kabarnya didekati calon pembeli baru. Miliuner dan bos media asal Amerika Serikat, Henry Mauriss, diklaim tertarik membeli Newcastle. Mauriss juga diklaim punya kekayaan melebihi Pangeran Salman.




(yna/ran)

Hide Ads