Liverpool Dulu Mengejar, Kini Dikejar Rival-rival

Liverpool Dulu Mengejar, Kini Dikejar Rival-rival

Mohammad Resha Pratama - Sepakbola
Sabtu, 29 Agu 2020 15:50 WIB
NEWCASTLE UPON TYNE, ENGLAND - JULY 26: Joe Gomez, Virgil van Dijk, Andy Robertson and Trent Alexander-Arnold of Liverpool celebrate after the Premier League match between Newcastle United and Liverpool FC at St. James Park on July 26, 2020 in Newcastle upon Tyne, England. Football Stadiums around Europe remain empty due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in all fixtures being played behind closed doors. (Photo by Owen Humphreys/Pool via Getty Images)
Liverpool dulu mengejar, kini dikejar-kejar sebagai juara bertahan Premier League (Getty Images/Pool)
Liverpool -

Liverpool akan menjalani Liga Inggris 2020/2021 dengan kondisi berbeda. Jika biasanya mengejar, kini The Reds jadi yang dikejar rival-rivalnya.

Hal itu karena Liverpool musim lalu sukses merajai Premier League untuk pertama kalinya atau gelar Liga Inggris perdana setelah puasa 30 tahun. Jelas gelar itu begitu disambut suka cita para pemain dan tentu fans.

Label tim nyaris juara yang selama ini diemban Liverpool akhirnya sirna. Sebelum ini, Liverpool pernah jadi runner-up di musim 2000/2001, 2008/2009, 2013/2014, dan 2018/2019.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Paling menyakitkan tentu pada 2009 dan 2014 ketika disalip Manchester United dan Manchester City di pekan-pekan terakhir. Kini status baru disandang Liverpool sebagai juara bertahan.

ADVERTISEMENT

"Kami tidak coba mempertahankan gelar juara, tapi kami akan merebutnya lagi," ujar manajer Liverpool Juergen Klopp seperti dikutip Sky Sports.

Meski demikian, Klopp paham kalau Liverpool kini jadi tim yang paling dikejar dan ingin dikalahkan semua tim, terutam para rival. Oleh karenanya, Klopp meminta anak asuhnya untuk bersiap menghadapi itu.

"Ketika saya datang sini, saya sangat terkejut melihat betapa sengitnya laga Liverpool melawan tim lain, bahkan ketika Liverpool tak lagi seperti dulu, misalnya cuma duduk di posisi ketujuh atau kedelapan," sambungnya.

"Ketika kami datang ke stadion, saya berpikir 'Wow, mereka sangat serius mempersiapkan untuk laga ini'."

"Hal itu tidak pernah berubah, jadi saya tidak yakin apakah kami punya target lebih besar ketimbang musim lalu. Untuk alasan yang bagus, semua tim ingin mengalahkan kami tentunya. Meski saya rasa tidak semua mampu melakukannya, saya tidak ada yang berubah."

"Jika kami berpikir bahwa mereka semakin bernafsu mengalahkan kami karena kami tim juara, maka kami bisa saja kehilangan beberapa persen dari gaya bermain, mood, sikap, dan semuanya. Saya tidak siap untuk itu," tutup Juergen Klopp yang menangani Liverpool sejak Oktober 2015.

(mrp/rin)

Hide Ads