Diam-diam, Liverpool Diyakini Masih Memburu Pemain

Diam-diam, Liverpool Diyakini Masih Memburu Pemain

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Kamis, 10 Sep 2020 08:40 WIB
LIVERPOOL, ENGLAND - APRIL 16: Jurgen Klopp, Manager of Liverpool reacts as he watches his team train during the Liverpool training session on the eve of the UEFA Champions League Quarter Final Second Leg match between Liverpool and Porto at Melwood Training Centre on April 16, 2019 in Liverpool, England. (Photo by Jan Kruger/Getty Images)
Liverpool dicurigai masih mengejar satu pemain lagi dari bursa transfer. (Foto: Getty Images)
Jakarta -

Liverpool masih tampak tenang dan kalem di bursa transfer sejauh ini, padahal sudah sangat irit sejak musim panas tahun lalu. Liverpool dicurigai bersiasat.

Liverpool baru mendatangkan Kostas Tsimikas dari Olympiakos pada musim panas ini. Pemain yang berposisi bek kiri itu direkrut dengan nilai 11,75 juta paun dan akan jadi pelapis Andy Robertson.

Belum ada tanda-tanda lagi bahwa Liverpool bakal mengumumkan pemain baru lainnya dalam waktu dekat. Praktis hanya ada kabar ketertarikan terhadap gelandang Thiago Alcantara, yang rumornya malah belakangan meredup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pergerakan lambat Liverpool di bursa transfer ini cukup mengundang tanya, mengingat mereka punya status juara Liga Inggris untuk dipertahankan. Jika dilihat saksama, tim Merseyside itu sudah sejak musim panas tahun lalu tak belanja dengan serius.

Musim lalu mereka hanya mendatangkan Adrian secara cuma-cuma, merekrut pemain muda seperti Harvey Elliott dan Sepp van den Berg, dengan belanja termahal dilakukan pada transfer Takumi Minamino. Minamino tercatat menyedot 7,25 juta paun dana transfer klub.

ADVERTISEMENT

Mantan pemain dan manajer Liverpool Graeme Souness menilai lambannya pergerakan di bursa transfer menunjukkan kepercayaan besar Juergen Klopp kepada pemain muda. Tapi ia pribadi meyakini Liverpool masih akan mendatangkan setidaknya satu pemain lain di bursa transfer kali ini.

"Menurut saya, Juergen pasti merasa dia sudah punya para pemain yang datang dari sistem akademi untuk mengisi celah ketika para pemain saat ini cedera. Kembali ke era saya sebagai pemain dulu, Liverpool selalu membeli pemain ketika mereka sedang berada di puncak," ujar Souness kepada Sky Sports dikutip Metro.

"Anda kala itu membeli pemain di masa ketika Anda tak tahu apakah mereka akan masuk ke tim dan langsung berhasil. Rasanya riwayat belakangan ini, Fabinho dan Andy Robertson situasinya adalah klub mendatangkan mereka, sudah melihat baik-baik apa yang harus ditunjukkan mereka, lalu mereka sangat cocok dengan sistem permainan tim ketika dimainkan."

"Jadi yang pendekatan itu akan jadi sebuah mosi percaya yang nyata terhadap para pemain muda di klub, kalau mereka tidak membeli pemain. Tapi saya merasakan siasat nakal bahwa mereka mungkin masih mengejar seseorang," sambungnya.




(raw/adp)

Hide Ads