Fernando Torres merupakan salah satu striker tajam yang pernah dimiliki Liverpool. Tapi dirinya pindah ke Chelsea dan dicap sebagai pembelot!
Fernando Torres memperkuat banyak klub di Eropa. Hingga akhirnya, pria asal Spanyol itu gantung sepatu di tahun 2019 kemarin.
Di level timnas, Torres sudah mempersembahkan titel Piala Eropa dan Piala Dunia. Di level klub, cerita kehidupannya naik-turun bak roda.
![]() |
Fernando Torres memulai karier sepakbolanya di tahun 2001 saat berseragam Atletico Madrid. Dia promosi dari tim akademi ke skuad utama.
Penampilannya cukup mentereng, dia mencetak 76 gol selama enam musim. Di tahun 2007, Liverpool kepincut untuk memboyongnya.
![]() |
Di Liverpool, Fernando Torres langsung 'meledak'. Di musim pertama, dia mampu mencetak 24 gol dari 33 laga.
Torres langsung jadi idola baru bagi fans The Reds. Dia striker yang tajam dengan kemampuan berlari mencepat dan penyelesaian akhir yang gemilang.
Torres pun mampu mengemas 142 penampilan untuk Liverpool di seluruh kompetisi selama berseragam merah-merah. 81 Gol mampu dicetaknya. Tapi sayang, cerita manis dia di Liverpool cuma bertahan empat musim saja.
![]() |
Tahun 2011, Chelsea memboyong Fernando Torres ke Stamford Bridge. Torres kala itu dihargai fantastis, sebesar 50 juta euro atau setara Rp 800-an miliar.
Torres pun dicap sebagai pembelot. Pasti pecinta sepakbola ingat betul, kala itu fans The Reds begitu kesal malah banyak pemberitaan para fans ramai-ramai membakar jersey Liverpool yang bernamakan dirinya.
Dilansir dari TalkSport, Fernando Torres angkat bicara soal kepindahannya dari Liverpool ke Chelsea. Dirinya mengaku, sebenarnya cukup bahagia di Liverpool.
"Masa-masa puncak karier saya adalah di Liverpool," katanya.
"Saat itu saya tiba di kota baru yang saya sendiri tidak bisa berbahasa Inggris. Tapi orang-orang di sana semua sangat menyenangkan dan mendukung saya," lanjutnya.
![]() |
Saat dirinya pindah ke Chelsea, Fernando Torres mengaku itu adalah masa-masa yang sulit. Dia pun maklum, pihak klub seperti ingin melakukan regenerasi dan tentu menghasilkan uang dari penjualan pemain.
"Itu masa-masa yang sulit. Klub menjual banyak pemain dan ingin mendatangkan banyak pemain muda. Perlu enam sampai tujuh tahun untuk bisa membuat Liverpool kembali berjaya saat itu dan saya pun tak punya waktu untuk menikmatinya," papar Torres.
Fernando Torres sendiri memperkuat Chelsea dari tahun 2011 sampai 2015. Selama di Chelsea, Produktivitas mencetak golnya memang menurun.
Torres cuma bisa mencetak 45 gol dari 172 laga. Faktor cedera menjadi salah satu penghalangnya.
![]() |
Tapi selama di Chelsea, Fernando Torres panen trofi. Torres meraih trofi Liga Champions, Liga Europa, dan Piala FA.
"Saat meninggalkan Liverpool, saya harus memilih jalan saya sendiri. Saya pikir, memang Chelsea yang menawarkan saya kesempatan untuk bisa meraih banyak trofi," tutupnya.
(aff/krs)