Bernardo Silva dianggap kacang yang lupa kulitnya oleh pelatih Benfica. Ini karena ia menuntut Benfica mengganti presidennya saat ini.
Bernardo merupakan produk dari akademi Benfica. Ia masih memantau perkembangan klub masa kecilnya tersebut meski telah hengkang sejak 2015 dan saat ini berseragam Manchester City.
Lewat akun Twitter, gelandang 26 tahun ini mengunggah pernyataan yang intinya ingin Benfica mengganti presiden klub, Jose Filipe Viera. Viera dianggap terlalu lama memimpin Benfica karena sejak 2003 menjabat sebagai presiden.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bernardo menilai Benfica butuh presiden anyar yang penuh ambisi. Saran Bernardo ini justru membuat pelatih Benfica, Jorge Jesus menganggapnya seperti kacang yang lupa akan kulitnya.
Jesus sendiri merupakan pelatih yang memberi Bernardo debut di tim utama Benfica pada musim 2013/2014 silam. Ia mengecam Bernardo yang tidak punya rasa terima kasih kepada Viera. Padahal, Viera punya peran atas perkembangan Bernardo menjadi seperti saat ini.
"Presiden klub telah membantunya untuk tumbuh dan memberi kesempatan yang bagus untuk pemain muda hengkang ke klub yang lebih baik seperti yang dilakukannya. Itu sangat tidak berterima kasih," ujar Jorge Jesus dikutip dari Sportskeeda.
"Ada banyak kekurangan yang bisa dimiliki seseorang, tetapi yang terburuk adalah tidak tahu berterima kasih. Anda dapat memiliki gagasan yang berbeda, tetapi Anda tidak bisa tidak berterima kasih."
Jesus juga mengungkap bahwa Bernardo memang sudah banyak menuntut sejak masih di Benfica. Kala itu sebagai pemain muda, Bernardo meminta kepada Jesus untuk terus memainkannya menyisikan dua sayap utama Si Elang, Nico Gaitan dan Eduardo Salvio.
Sikap Bernardo ini pula yang memicu Benfica menjualnya ke AS Monaco pada Januari 2015. Ia hengkang setelah hanya melakoni tiga laga bersama tim senior Benfica.
"Silva mengatakan: 'saya punya kontrak yang bisa membuat saya bisa pergi. Saya nanti akan membuat 20 penampilan lebih banyak. Saya perlu membantu keluarga saya. Saya butuh pelatih yang bisa mengeluarkan penampilan terbaik saya,"ungkap pelatih 66 tahun ini.
"Saya menjawab: 'kalau begitu bicara dengan presiden, bukan saya. Jika dia mendengarkan saya, biarkan dia mengatakan ini adalah hal yang benar-benar terjadi."
(pur/yna)