Pelatih Benfica Anggap Bernardo Silva Kacang Lupa Kulitnya

Pelatih Benfica Anggap Bernardo Silva Kacang Lupa Kulitnya

Putra Rusdi K - Sepakbola
Sabtu, 31 Okt 2020 05:40 WIB
MANCHESTER, ENGLAND - OCTOBER 17: Bernardo Silva of Manchester City looks on during the Premier League match between Manchester City and Arsenal at Etihad Stadium on October 17, 2020 in Manchester, England. Sporting stadiums around the UK remain under strict restrictions due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in games being played behind closed doors. (Photo by Martin Rickett - Pool/Getty Images)
Pelatih Benfica mengangga Bernado Silva kacang lupa akan kulitnya (Foto: Getty Images/Pool)
Lisbon -

Bernardo Silva dianggap kacang yang lupa kulitnya oleh pelatih Benfica. Ini karena ia menuntut Benfica mengganti presidennya saat ini.

Bernardo merupakan produk dari akademi Benfica. Ia masih memantau perkembangan klub masa kecilnya tersebut meski telah hengkang sejak 2015 dan saat ini berseragam Manchester City.

Lewat akun Twitter, gelandang 26 tahun ini mengunggah pernyataan yang intinya ingin Benfica mengganti presiden klub, Jose Filipe Viera. Viera dianggap terlalu lama memimpin Benfica karena sejak 2003 menjabat sebagai presiden.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bernardo menilai Benfica butuh presiden anyar yang penuh ambisi. Saran Bernardo ini justru membuat pelatih Benfica, Jorge Jesus menganggapnya seperti kacang yang lupa akan kulitnya.

Jesus sendiri merupakan pelatih yang memberi Bernardo debut di tim utama Benfica pada musim 2013/2014 silam. Ia mengecam Bernardo yang tidak punya rasa terima kasih kepada Viera. Padahal, Viera punya peran atas perkembangan Bernardo menjadi seperti saat ini.

ADVERTISEMENT

"Presiden klub telah membantunya untuk tumbuh dan memberi kesempatan yang bagus untuk pemain muda hengkang ke klub yang lebih baik seperti yang dilakukannya. Itu sangat tidak berterima kasih," ujar Jorge Jesus dikutip dari Sportskeeda.

"Ada banyak kekurangan yang bisa dimiliki seseorang, tetapi yang terburuk adalah tidak tahu berterima kasih. Anda dapat memiliki gagasan yang berbeda, tetapi Anda tidak bisa tidak berterima kasih."

Jesus juga mengungkap bahwa Bernardo memang sudah banyak menuntut sejak masih di Benfica. Kala itu sebagai pemain muda, Bernardo meminta kepada Jesus untuk terus memainkannya menyisikan dua sayap utama Si Elang, Nico Gaitan dan Eduardo Salvio.

Sikap Bernardo ini pula yang memicu Benfica menjualnya ke AS Monaco pada Januari 2015. Ia hengkang setelah hanya melakoni tiga laga bersama tim senior Benfica.

"Silva mengatakan: 'saya punya kontrak yang bisa membuat saya bisa pergi. Saya nanti akan membuat 20 penampilan lebih banyak. Saya perlu membantu keluarga saya. Saya butuh pelatih yang bisa mengeluarkan penampilan terbaik saya,"ungkap pelatih 66 tahun ini.

"Saya menjawab: 'kalau begitu bicara dengan presiden, bukan saya. Jika dia mendengarkan saya, biarkan dia mengatakan ini adalah hal yang benar-benar terjadi."




(pur/yna)

Hide Ads