Kasus COVID-19 Naik, Pep Rela Jika Liga Inggris Setop Lagi

Kasus COVID-19 Naik, Pep Rela Jika Liga Inggris Setop Lagi

Mohammad Resha Pratama - Sepakbola
Senin, 02 Nov 2020 18:45 WIB
SHEFFIELD, ENGLAND - OCTOBER 31: Pep Guardiola, Manager of Manchester City celebrates with Bernando Silva of Manchester City and Kevin De Bruyne of Manchester City after the Premier League match between Sheffield United and Manchester City at Bramall Lane on October 31, 2020 in Sheffield, England. Sporting stadiums around the UK remain under strict restrictions due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in games being played behind closed doors. (Photo by Rui Vieira - Pool/Getty Images)
Pep Guardiola rela jika Liga Inggris disetop lagi karena kasus corona yang meningkat (Getty Images/Pool)
Manchester -

Kasus COVID-19 tengah naik di Eropa saat ini. Manajer Manchester City Pep Guardiola sudah siap andaikan Liga Inggris harus berhenti lagi.

Setelah sempat melandai musim panas lalu, kasus penularan virus corona di Eropa belakangan ini meningkat. Banyak pesepakbola yang sudah jadi korban terpapar belakangan ini termasuk Cristiano Ronaldo yang terbilang fit betul.

Di Inggris sendiri, kasus corona juga mulai meningkat mencapari lebih dari sejuta menurut laporan BBC Indonesia. Bahkan ada studi menyebut jumlah kematian di gelombang kedua ini akan lebih tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maka dari itu Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan karantina nasional kedua di Inggris mulai Kamis (05/11) dan berakhir tanggal 2 Desember.

Boris masih mengizinkan kegiatan olahraga berjalan dengan protokol kesehatan tinggi. Meski begitu kekhawatiran tetap ada terkait kemungkinan nantinya Liga Inggris dan kompetisi olahraga lainnya ditunda, seperti Maret lalu.

ADVERTISEMENT

Oleh karena itu, Guardiola sebagai salah satu manajer klub Premier League siap sedia ketika pemerintah nantinya memutuskan liga untuk berhenti dahulu. Sebab, kesehatan adalah nomor satu saat ini.

"Sulit memang. Saya tahu perdana menteri sudah memutuskan ini karena situasinya memburuk. Ini terjadi di Prancis, Jerman, dan Prancis," ujar Guardiola di Mirror.

"Virus itu masih ada. Mungkin orang bilang kali ini lebih kuat. Melihat apa yang terjadi di masyarakat saat ini, saya rasa sepakbola tidak boleh dianakemaskan." sambungnya.

"Jadi ketika kami dibolehkan main, maka kami akan bermain. Tapi, kami pun tidak boleh dibedakan dengan kelompok masyarakat lainnya yang menutup restoran dan lainnya."

"Saya tidak berhak untuk ikut campur di sini. Saya hanya ingin selamat. Saya ingin diri ini, keluarga, teman-teman saya, untuk seluruh warga Inggris dan Inggris Raya, semuanya selamat. Tapi jujur, saya tidak tahu bagaimana ke depannya."

"Kita semua harus hati-hati, faktanya kondisi saat ini sulit. Jika kami harus berhenti, maka kami akan melakukannya," tutup Pep Guardiola.

Liga Inggris saat ini sudah berjalan tujuh pekan dengan Liverpool memuncaki klasemen dengan 16 poin, unggul dua angka dari Tottenham Hotspur di posisi kedua.

(/mrp)

Hide Ads