FA banyak diserang usai keputusannya menghukum Edinson Cavani. Kali ini giliran Federasi Sepakbola Amerika Latin (CONMBEOL) yang menyayangkan hukuman Cavani.
Cavani dijatuhi hukuman larangan bermain tiga laga oleh Federasi Sepakbola Inggris (FA) setelah dinyatakan bersalah melakukan tindakan rasialisme. Penyerang asal Uruguay ini dianggap rasis setelah menuliskan kata 'Negrito' saat membalas komentar di akun media sosialnya.
Hal tersebut dilakukan Cavani sesuai Manchester United menang 3-2 atas Southampton bulan lalu. Sanksi Cavani ini lantas diperdebatkan karena adanya bias makna dari kata 'Negrito' di Inggris yang merupakan ejekan untuk kulit hitam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara di Amerika Latin, 'Negrito' memang biasa dipakai untuk menyapa orang-orang terdekat. Federasi Sepakbola Uruguay beserta Luis Suarez dan Diego Godin sudah meminta FA untuk menangguhkan hukuman Cavani itu.
Sebab Cavani dianggap tidak bersalah dan kata 'Negrito' umum dipakai oleh orang-orang latin. CONMEBOL sebagai federasi tempat Timnas Uruguay bernaung pun ikut bicara.
Menurutnya mereka hukuman tersebut tidak adil dan menyesali keputusan FA yang terlalu terburu-buru.
"CONMEBOL turut prihatin atas kasus Edinson Cavani yang dihukum oleh FA. Hukuman yang dijatuhkan sama sekali tidak memperhatikan kultur dan budaya sehari-hari di Uruguay," ujar pernyataan resmi CONMEBOL.
"Penilaian yang dilakukan untuk menghukum pemain bisa merusak reputasi dan nama baik mereka. Seharusnya mereka juga melihat seperti apa budaya dari masing-masing pemain dan juga negara asalnya."
"CONMEBOL selalu melawan segala tindak pelecehan berbau rasial atau diskriminasi. Tapi untuk kasus Edinson Cavani sama sekali tidak termasuk."
Baca juga: Bukan Cavani yang Rasialis, tapi FA Inggris |