Bruno Fernandes yang Bermental Pemenang

Bruno Fernandes yang Bermental Pemenang

Putra Rusdi K - Sepakbola
Selasa, 26 Jan 2021 06:50 WIB
Manchester Uniteds Bruno Fernandes celebrates after scoring his sides third goal during the English FA Cup 4th round soccer match between Manchester United and Liverpool at Old Trafford in Manchester, England, Sunday, Jan. 24, 2021. (Martin Rickett/Pool via AP)
Bruno Fernandes mengatakan dirinya adalah sosok yang bermental juara (Foto: AP/Martin Rickett)
Manchester -

Bruno Fernandes mengungkapkan performa apiknya di Manchester United tak lepas dari mentalitasnya sebagai seorang pemenangan. Ia begitu membenci kekalahan.

Bruno Fernandes menunjukkan pengaruh besar untuk MU sejak didatangkan dari Sporting CP pada Januari 2020. Teranyar, pemain asal Portugal ini menjadi penentu kemenangan Setan Merah atas Liverpool 3-2 di Old Trafford pada babak keempat Piala FA, Senin (25/1) dini hari WIB.

Sepakan bebas Fernandes di menit ke-78 meluncur deras ke gawang Alisson Becker. Ini merupakan gol ke-17 Fernandes untuk MU di musim 2020/2021.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perfoma menawan Fernandes di musim ini dilengkapi dengan 10 assist yang sudah ditorehkannya. Kontribusi besarnya ini turut membawa MU ke puncak klasemen Liga Inggris dengan raihan 40 poin unggul dua angka dari Manchester City di urutan kedua.

Torehan luar biasanya ini menurut Fernandes tak lepas dari mentalitasnya sebagai seorang pemenang. Hal tersebut semakin kuat di MU karena dirinya menilai The Red Devils adalah klub yang bisa memenangkan segalanya.

ADVERTISEMENT

"Saya bergabung ke klub ini karena saya tahu datang ke klub yang ingin memenangkan segalanya - dan itu mentalitas saya. Cara saya dalam hidup dan sepak bola adalah tentang menang," ujar Fernandes dikutip dari France24

"Jadi Anda harus percaya diri serta mempercayai rekan satu tim dan diri sendiri. Anda harus yakin."

"Saya selalu yakin sampai itu tidak mungkin lagi, Anda tahu? Seperti saat saya melihat orang lain mendapatkan trofi di hadapan saya, itu akan membuat saya kehilangan keyakinan."

"Saya tidak menganggap kekalahan adalah hal biasa. Bagi saya, kalah itu tidak normal jadi mentalitas saya berasal dari itu," ujar pria 26 tahun ini menambahkan.




(pur/bay)

Hide Ads