Laju apik Manchester City akan diuji jadwal padat sepanjang bulan Maret. Manajer Pep Guardiola mulai cemas soal kondisi fisik pemainnya.
City lagi dalam tren luar biasa ketika mereka meraih 16 kemenangan beruntun di seluruh kompetisi, dan tak terkalahkan di 23 pertandingan terakhirnya.
City kini berada di puncak klasemen Liga Inggris dengan unggul 7 poin atas Manchester United dan punya satu pertandingan sisa. Melihat performa City saat ini, tampaknya bakal sulit untuk mengadang mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi, City seperti klub-klub lainnya juga punya masalah sama, yakni jeda internasional yang menunggu di minggu ketiga Maret nanti. Ya, kompetisi akan terhenti sekitar 10 hari, mulai 22 hingga 31 Maret, karena ada kualifikasi Piala Dunia 2022.
Dengan keharusan para pemain berpergian ke berbagai belahan dunia, maka ada kekhawatiran mereka bisa tertular COVID-19. Belum lagi setiap negara punya aturan tersendiri terkait pendatang.
Jika ada satu atau dua pemain terpapar COVID-19, maka itu bisa merepotkan City dan tim-tim tersebut. Bahkan ada kemungkinan pertandingan bisa tertunda jika penularan di klub tergolong masif.
Maka itu, Guardiola selaku manajer City khawatir kalau laju apik timnya bakal terganggu dengan itu. Apalagi jadwal musim ini begitu padat, terutama City yang tampil di empat kompetisi.
"Cara satu-satunya untuk melindungi diri dari virus itu adalah tetap di rumah dan jangan ke mana-mana, jaga jarak, tidak melakukan kontak, dan jangan bepergian," ujar Guardiola seperti dikutip ESPN.
"Kini orang-orang bepergian dan para pemain akan tampil bersama tim nasionalnya, sulit untuk mengontorlnya, jadi saya rasa kemungkinan angka penularan akan meningkat," sambungnya.
"Saya sih inginnya hal itu tidak terjadi, tapi sudah ada kejadian gelombang kedua atau ketiga dari pandemi ini. Jadi Anda akan berisiko terkena virus jika bepergian."
"Saya rasa Premier League harus memikirkan soal ini, semua liga," tutup Pep Guardiola.