Pierre-Emerick Aubameyang baru-baru ini ketahuan membuat tato di tengah pandemi virus corona. Apakah Aubameyang akan dihukum Arsenal?
Menyusul meningkatnya angka penularan kasus COVID-19 di Inggris, ada aturan bahwa pembuatan tato dan sejenisnya dilarang untuk sementara waktu. Ini demi menekan angka kasus positif di Inggris.
Bahkan kasus positif di kalangan pesepakbola sempat tinggi-tingginya usai libur Natal dan Tahun baru lalu, yang lantas memunculkan isu Premier League akan dihentikan lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maka dari itu aturan diperketat dan sejumlah hukuman disiapkan untuk para pelanggarnya. Meski demikian, Aubameyang malah melanggarnya dengan membuat tato baru yang diketahui lewat postingan di Instagram pekan lalu.
Tindakan Pierre-Emerick Aubameyang ini tentu membuatnya dikritik karena seharusnya sebagai kapten Arsenal, dia bisa memberikan contoh yang baik untuk pemain lain dan juga fans.
Ada isu kalau Aubameyang bakal dijatuhkan denda yang cukup besar mengingat dia juga adalah pemilik gaji tertinggi di Arsenal saat ini, yakni sekitar 350 ribu paun per pekannya.
Terkait tindakan klub kepada Pierre-Emerick Aubameyang, Arteta tidak mau berkomentar lebih banyak. Sebab baginya ini adalah urusan internal klub dan tidak pantas diumbar ke publik.
"Apapun yang akan kami lakukan dengan pemain kami itu semuanya rahasia," ujar Arteta seperti dikutip Daily Mail.
"Memang benar banyak anggota tim yang punya anggota keluar lain di rumahnya dan jika ada pemain yang melanggar aturan, jelas klub akan bertindak. Tapi jelas semuanya di ranah privat," sambungnya.
"Kami coba menasihati setiap pemain dan memastikan mereka tahu aturan itu dan mematuhinya. Jika ada yang melanggar, kami akan langsung bertindak."
"Saya tidak bisa katakan apakah kami tahu semua kegiatan para pemain, dan ketika ada pemain yang berbuat di luar aturan, maka jelas kami akan tahu itu dan bakal ada konsekuensinya. Jika tidak ada, berarti dia tidak bersalah," tutup Mikel Arteta.