Guardiola Khawatir City Kolaps seperti Liverpool

Guardiola Khawatir City Kolaps seperti Liverpool

Mohammad Resha Pratama - Sepakbola
Selasa, 02 Mar 2021 13:30 WIB
MANCHESTER, ENGLAND - FEBRUARY 27: John Stones of Manchester City celebrates with teammate Oleksandr Zinchenko after scoring his teams first goal during the Premier League match between Manchester City and West Ham United at Etihad Stadium on February 27, 2021 in Manchester, England. Sporting stadiums around the UK remain under strict restrictions due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in games being played behind closed doors. (Photo by Clive Brunskill/Getty Images)
Manchester City tak boleh kolaps seperti Manchester City (Getty Images/Clive Brunskill)
Manchester -

Pep Guardiola tak mau memikirkan dulu soal titel juara Liga Inggris. Guardiola rupanya masih khawatir Citizens bakal kolaps seperti Liverpool.

City memang lagi dalam tren positif setelah memenanginya 20 pertandingan terakhirnya di seluruh kompetisi. Terakhir, usai mengalahkan West Ham United 2-1, City unggul 12 poin dari Manchester United di klasemen Liga Inggris.

Dengan musim menyisakan 12 pertandingan lagi, City jelas memegang kendali penuh atas perburuan gelar juara. Melihat performa tim saat ini, rasa-rasanya sulit bagi tim lain mengadang City.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini tinggal menunggu waktu saja untuk City dinobatkan sebagai juara Liga Inggris untuk ketiga kalinya dalam empat musim terakhir. Tapi, Pep enggan jemawa dulu karena apapun bisa terjadi hingga akhir musim nanti.

Pep pun mencontohkan Liverpool yang menguasai klasemen di periode natal, tapi kini terpuruk di posisi keenam klasemen dan berselisih 19 poin dari City di puncak. Hanya tiga kemenangan didapat dalam tiga bulan terakhir di liga jadi alasan mengapa The Reds jeblok.

ADVERTISEMENT

Maka dari itu, City bisa saja bernasib seperti Liverpool jika tidak fokus total menatap pekan-pekan tersisa di Liga Inggris. City musim ini memang sempat menjalani periode buruk di awal musim, termasuk kekalahan telak 2-5 dari Leicester City dan diimbangi Leeds United 1-1.

"Juaranya masih Liverpool, kami belum. Kami harus memenangi delapan, sembilan, atau 10 pertandingan untuk jadi juara dan itu jumlahnya sangat banyak. Ada banyak tim hebat kesulitan menang di empat atau lima laga. Itu bisa terjadi kepada kami juga," ujar Guardiola seperti dikutip ESPN.

"Musim lalu itu terjadi. Di awal musim pun terjadi. Kami tidak bisa menang di tiga pertandingan beruntun pada dua bulan pertama. Itulah mengapa (saya berkata seperti ini)," sambungnya.

Lihat juga Video: Manchester City di Puncak Klasemen, Guardiola Tetap Kalem

[Gambas:Video 20detik]



(mrp/cas)

Hide Ads