Antonio Ruediger mengungkapkan sebuah kenyataan di balik kemenangan Chelsea atas Leicester City. Chelsea terlecut oleh insiden usai kekalahan di final Piala FA.
The Blues mengalahkan Leicester 2-1 di Stamford Bridge dalam lanjutan Liga Inggris, Rabu (19/5/2021) dinihari WIB. Setelah babak pertama berakhir tanpa gol, Chelsea membuka skor melalui Ruediger di awal babak kedua sebelum diperbesar oleh gol penalti Jorginho.
The Foxes baru membalas setelah pertandingan berjalan lebih dari 70 menit. Kelechi Iheanacho menggetarkan gawang Edouard Mendy, tapi gagal menghindarkan timnya dari kekalahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil ini memastikan Chelsea naik ke peringkat ketiga klasemen dengan 67 poin, menggusur Leicester ke urutan empat. Peluang Chelsea finis empat besar di akhir musim pun terbuka lebih lebar.
Selain itu kemenangan ini turut membalaskan kekalahan Chelsea dari Leicester di final Piala FA 0-1 di akhir pekan lalu. Namun, yang lebih membuat Chelsea tidak terima adalah perilaku bek Leicester Daniel Amartey.
Baca juga: Tuchel: Tugas Belum Selesai, Chelsea! |
Dalam perayaan sukses Leicester memenangi Piala FA, Amartey membakar panji Chelsea di ruang ganti. Ruediger mengakui, kelakuan Amartey itu melipat gandakan semangat Chelsea untuk mengalahkan Leicester.
"Sayangnya, beberapa orang dari mereka tidak tahu bagaimana caranya melakukan perayaan. Kami harus menghukum mereka, 100 persen," sembur dia kepada Chelsea TV, yang dikutip Mirror.
"Beberapa dari mereka memberi kami motivasi sedikit lebih besar setelah Hari Sabtu. Selamat kepada mereka karena menang, rayakan dan apapun lah, tapi jangan kurang ajar dengan sejarah klub. Ini sedikit lebih besar daripada Anda," cetus Ruediger usai kemenangan Chelsea atas Leicester.
(rin/aff)