Harry Kane sempat ngotot minta dijual Tottenham Hotspur sebelum akhirnya bertahan. Meski begitu, Kane merasa reputasinya tidak ternoda karena saga transfernya.
Bomber internasional Inggris itu meminta Spurs agar dijual sebelum berlaga di Piala Eropa 2020. Kane meyakini telah bersepakat dengan bos Tottenham Daniel Levy akan diperbolehkan pergi jika ada tawaran yang tepat.
Namun, Levy memasang banderol Kane sebesar 150 juta pound sterling. Apalagi Kane masih memiliki sisa tiga tahun di kontraknya bersama the Lilywhites.
Manchester City lantas muncul sebagai peminat penyerang berusia 28 tahun itu. City menawarkan harga 100 juta pound untuk Kane, tapi Spurs kekeh menolak jika tuntutan harganya tidak dipenuhi. Sementara itu, Harry Kane frustrasi lalu mencoba mendesak klubnya dengan terlambat kembali ke London Utara untuk mengikuti latihan pramusim.
Suporter Tottenham meledek Kane yang absen dalam kemenangan atas Man City 1-0 di laga pembuka Premier League. Namun demikian, Kane kembali disambut di penampilan pertamanya sebagai starter pada akhir pekan lalu.
"Tidak, kurasa tidak," jawab Kane saat ditanya apakah saga transfer menodai reputasinya. "Kupikir setiap orang yang terlibat dalam industri sepakbola tahu luar dalam. Aku cukup tenang dengan situasinya, tapi ketika Anda ada di dalamnya dan Anda tahu yang sebenarnya, maka hati nurani Anda jelas."
"Memang akan selalu ada keriuhan. Di sepanjang karierku ada momen naik dan turun sejak aku masih mudah sampai sekarang, itu cuma bagian darinya. Banyak orang yang mengenalku akan bilang bahwa aku adalah seorang atlet profesional yang mendedikasikan hidupku untuk permainan ini dan itulah apa yang akan kulakukan," sambung dia kepada TalkSPORT.
"Fokusku sekarang adalah maju ke depan, selalu tujuannya adalah memenangi gelar juara bersama Tottenham dan itu selalu menjadi tujuannya di setiap musim," lugas Harry Kane.
Simak Video "Video Loyalitas Son Heung-min Terbayar Lunas"
(rin/mrp)