Pep Guardiola bilang kalau Etihad stadium kurang ramai fans Manchester City. Hal ini pun sudah membuat pendukung klub geram.
Manchester City memang mengawali kiprahnya di Liga Champions dengan mantap saat membantai RB Leipzig 6-3 di kandang sendiri, Kamis (16/9/2021) dini hari WIB.
Meski demikian, kemenangan itu menyimpan cerita tak mengenakkan soal kurang meriahnya Etihad stadium karena banyaknya kursi kosong. Emptyhad pun menggema di media sosial yang membuat warganet mengolok-olok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ejekan 'Emptyhad' tersebut memang sudah lekat dengan City dalam beberapa tahun terakhir. Dengan jumlah 55.097 kursi, Etihad stadium rata-rata cuma mencatatkan 38.583 penonton per laganya dan baru ramai ketika bigmatch.
Hal ini lantas membuat Guardiola kecewa seraya meminta fans untuk lebih meramaikan stadion, terkhusus saat menghadapi Southampton akhir pekan ini.
Kritik Pep Guardiola ini rupanya tidak diterima dengan baik oleh suporter City. Guardiola dinilai tidak seharusnya mengkritik seperti itu karena selama ini fans sudah berkorban banyak, terutama dari segi materi, untuk mendukung tim kesayangannya.
"Benar-benar mengejutkan saya. Saya tidak tahu apa yang terjadi dengannya," ujar Sekjen Kelompok Suporter Resmi Manchester City Kevin Parker kepada PA.
"Dia tidak mengeri betapa sulitnya orang-orang untuk menonton langsung di Etihad pada hari Rabu pukul 8 malam," sambungnya.
"Mereka punya anak yang harus diurus, mungkin mereka tidak mampu membeli tiket, atau masih ada yang khawatir dengan kasus covid... saya tidak mengerti kenapa dia berkomentar seperti itu."
"Dia memang pelatih terbaik dunia, tapi dia seharusnya bisa bersikap lebih baik. Tentu saja komentarnya membuat orang lebih memikirkan itu ketimbang penampilan fantastis tim."
"Apa yang dia lakukan dengan mempertanyakan dukungan fans, itu jelas mengecewakan dan tak sepantasnya dilakukan."
"Orang-orang selalu menyamakan Etihad sebagai 'Emptyhad'. Lucu juga suporter lawan karena itu tidak benar loh, mengada-ada. Rataan jumlah penonton kami terbilang bagus kok."
"Saya rasa tidak satu pun dari klub yang pantas mempertanyakan loyalitas suporter. Gila betul," tutup Kevin Parker.