Claudio Ranieri punya misi menyelamatkan Watford dari degradasi musim ini. Apakah Ranieri bisa mempertahankan status si Tukang Reparasi?
Watford jadi tim pertama di Premier League yang memecat manajernya. Xisco diberhantikan karena Watford berada di posisi ke-15 dengan tujuh poin dari tujuh laga.
Untuk ukuran tim promosi, pencapaian Watford sebenarnya tidak buruk-buruk amat karena mereka sempat menang dua kali. Sayangnya dari lima pertandingan terakhir, Watford cuma menang sekali dan kalah tiga kali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini Ranieri diangkat sebagai pengganti Xisco. Melihat pengalaman Ranieri, Watford jelas berharap banyak tim bisa membaik dan segera keluar dari papan bawah.
Apalagi Ranieri punya julukan The Tinkerman alias si tukang reparasi. Ini berkaitan dengan keahlian Ranieri meramu tim yang tadinya bobrok untuk kemudian melonjak naik.
Leicester City jadi contoh paling sahih ketika dia membawa klub itu juara Premier League 2015/2016, di saat tidak ada yang menjagokan klub itu sama sekali.
Maka dari itu, Ranieri yang comeback ke Inggris setelah dua tahun pergi itu berharap bisa mempertahankan Watford di Premier League.
"Saya adalah pria yang ambisius dan saya berharap bisa membawa Watford bertahan di akhir musim, sekaligus tampil lebih baik musim depan," ujar Claudio Ranieri seperti dikutip Sport24.
"Kami harus selamat dan pelan-pelan bangkit. Misi tim ini sangat ambisius dan saya pun demikian. Saya berharap ini akan jadi musim fantastis untuk Watford serta fans kami," sambungnya.
"Kini kami harus selamat dulu deh. Anda ingat saya di Leicester? 40 poin, 40 poin. ya kami harus mencapai 40 poin. Lalu kita lihat apakah musim depan bisa meraih 41 poin. Saya sangat senang."
"Kami harus mencapai 33 poin dulu, karena kami cuma punya tujuh saat ini. Saya tidak tahu harus direbut dari mana. Saya akan bertarung meski tidak tahu apa yang akan terjadi."