MU Acakadut Pakai Formasi 3-5-2?

MU Acakadut Pakai Formasi 3-5-2?

Afif Farhan - Sepakbola
Minggu, 07 Nov 2021 16:30 WIB
MANCHESTER, ENGLAND - NOVEMBER 06: Cristiano Ronaldo of Manchester United looks dejected following Manchester Citys second goal during the Premier League match between Manchester United and Manchester City at Old Trafford on November 06, 2021 in Manchester, England. (Photo by Clive Brunskill/Getty Images)
MU Acakadut Pakai Formasi 3-5-2? (Getty Images)
Manchester -

Permainan dengan formasi 3-5-2 sempat membuat Manchester United mencukur Tottenham dan mengimbangi Atalanta. Namun ketika bertemu Manchester City, jadinya acakadut!

Meminjam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), acakadut memiliki arti tidak tertata atau sembarangan. Begitulah rasanya, kata-kata yang menggambarkan permainan Manchester United kala menghadapi Manchester City dalam lanjutan Liga Inggris, Sabtu (6/11) malam WIB.

Di Old Trafford, kandang Manchester United sendiri, Setan Merah ditekuk 0-2. Manchester City mampu mendominasi sepanjang laga!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua gol tim tamu dibukukan oleh gol bunuh diri Eric Bailly dan sontekan Bernardo Silva. MU sulit keluar dari tekanan, malah terlihat seperti kebingungan sendiri.

MANCHESTER, ENGLAND - NOVEMBER 06: Bernardo Silva of Manchester City celebrates scoring their second goal during the Premier League match between Manchester United and Manchester City at Old Trafford on November 06, 2021 in Manchester, England. (Photo by Michael Regan/Getty Images)Manchester City kalahkan Manchester United 2-0 (Getty Images/Michael Regan)

ADVERTISEMENT

Eks kiper MU, Peter Schmeichel menyoroti formasi 3-5-2 Manchester United yang dipakai Ole Gunnar Solskjaer. Rasanya, formasi itu masih belum menjanjikan.

"Secara keseluruhan, Manchester City mendominasi. Manchester United yang justru terlihat tidak jelas permainannya, apakah pakai lima bek atau tiga bek dan aliran bolanya tidak bagus," jelasnya seperti dilansir dari BBC.

Formasi 3-5-2 Manchester United, sudah dipakai tiga kali oleh Ole Gunnar Solskjaer. Hasilnya, MU menang 3-0 atas Tottenham Hotspur, seri 2-2 dengan Atalanta di Liga Champions, dan kalah 0-2 terbaru oleh Manchester City.

Solskjaer sendiri biasanya pakai formasi 4-2-3-1.

Prosesnya di lapangan kala kontra City, permainan 3-5-2 Manchester United tidak berkembang di hadapan pasukannya Pep Guardiola.

Aliran bola tidak jelas, serta para pemain malah kebanyakan menumpuk di tengah. Sepertinya, MU pede meladeni permainan ball possession-nya Manchester City. Sayangnya, itu malah jadi senjata makan tuan!

MU tidak bisa mengembangkan permainan. Jangankan membahayakan gawang Ederson, tembus ke dekat kotak penaltinya saja rasanya sulit.

Manchester UnitedPerbandingan permainan MU (kiri) dengan Man City (kanan) (Opta/BBC)

"Kasihan melihat Mason Greenwood. Dia bermain di posisi nomor 9, tetapi malah tidak jelas arahnya. Lini serang MU jadi tidak bekerja dengan baik," terang Peter Schmeichel.

Buktinya selama 90 menit, Manchester United cuma melepas lima tembakan dengan satu yang mengarah ke gawang. Sebaliknya, Manchester City galak betul dengan 16 tembakan yang mana lima mengarah ke gawang.

"MU tidak terlihat berkualitas," tutup Schmeichel.

(aff/yna)

Hide Ads