Mohamed Salah menegaskan komitmennya bertahan di Liverpool. Tapi, soal kontrak baru, Salah menyerahkannya kepada klub.
Masa depan Salah jadi perbincangan hangat dalam beberapa bulan terakhir. Bukan tanpa alasan mengingat Liverpool belum juga menawarkannya kontrak baru yang sesuai.
Padahal masa tinggal Salah di Anfield tinggal tersisa 18 bulan dan itu artinya, musim panas 2022 adalah saat terakhir bagi Liverpool jika ingin menjualanya. Ini tentu tak diinginkan oleh Juergen Klopp selaku manajer, fans, dan para pemain.
Sebab, peran Salah begitu penting untuk Liverpool, terutama musim ini ketika sudah membuat 19 gol dan 10 assist dari 20 penampilan di seluruh kompetisi. Sejak gabung Liverpool pada 2017, Salah mencetak gol lebih banyak ketimbang pemain Premier League lainnya.
Wajar ketika Salah kabarnya meminta kenaikan gaji hingga 400 ribu paun per pekan atau hampir Rp 8 miliar. Jumlah ini terbilang sangat besar dan melebihi batasan gaji yang diterapkan di Liverpool.
Baca juga: Klopp: Divock Origi sang Legenda |
Saat ini Virgil van Dijk sebagai pemain gaji tertinggi "cuma" mendapat 220 ribu paun per pekan, sementara Salah mendapat 200 ribu paun, jauh dari bintang klub-klub besar lainnya. Maka Liverpool bisa saja kehilangan Salah secara cuma-cuma jika tak kunjung mencapai kata sepakat.
Padahal Salah sudah terang-terangan ingin bertahan di Liverpool selama mungkin karena sudah betah.
"Saya sudah katakan berkali-kali, jika keputusan ada di tangan saya, maka saya akan bertahan di Liverpool," ujar Mohamed Salah seperti dikutip Liverpool Echo.
"Tapi keputusan ada di tangan manajemen dan mereka harus menuntaskan masalah ini. Tidak ada masalah kok, tapi kami memang harus sepakat dulu soal kontrak. Semua tergantung mereka," sambungnya.
"Nilai kontrak Anda itu menggambarkan seberapa besar klub menghargai Anda dan mereka siap melakukan apapun agar Anda bertahan. Tapi pada akhirnya, keputusan bukan dipengaruhi finansial semata."
Salah sudah bikin 144 gol dan 55 assist dari 223 laga bareng Liverpool.
(mrp/nds)