MU Hadapi Potensi Eksodus Pemain? Ini Kata Rangnick

MU Hadapi Potensi Eksodus Pemain? Ini Kata Rangnick

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Sabtu, 08 Jan 2022 04:00 WIB
MANCHESTER, ENGLAND - JANUARY 03: Bruno Fernandes of Manchester United reacts at the final whistle following the Premier League match between Manchester United and Wolverhampton Wanderers at Old Trafford on January 03, 2022 in Manchester, England. (Photo by Clive Brunskill/Getty Images)
Manchester United terancam ditinggalkan para pemainnya? (Foto: Getty Images/Clive Brunskill)
Jakarta -

Manchester United dikabarkan berisiko ditinggalkan banyak pemainnya karena keretakan di ruang ganti. Manajer interim MU Ralf Rangnick merespons kabar tersebut.

Kabar keretakan itu beredar setelah Manchester United dipermalukan Wolverhampton Wanderers di Old Trafford, Selasa (4/1/2022) lalu. Daily Mirror melaporkan bahwa Rangnick, yang menggantikan Ole Gunnar Solskjaer pada November 2021 lalu, menghadapi masalah serupa dengan sang pendahulu: perpecahan.

MU kini dilaporkan membentuk kelompok-kelompok sendiri alias tak kompak. Dalam laporan itu pula disebutkan bahwa ada 11 pemain yang tak betah dan siap hengkang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu alasan mereka tak betah adalah tak suka dengan gaya melatih dan taktik yang diusung Rangnick. Selain itu, status Rangnick sebagai manajer sementara membuat wewenangnya turut dipandang sebelah mata.

Di antara para pemain yang disebut-sebut ingin pergi, di antaranya adalah Jesse Lingard, Donny van de Beek, Dean Henderson, dan Eric Bailly. Sementara Anthony Martial sudah secara terbuka menyatakan ingin hengkang dan MU telah memasukkannya ke daftar jual.

ADVERTISEMENT

Soal risiko ditinggalkan banyak pemain, Rangnick menegaskan profesionalisme adalah kata kuncinya.

"Kami punya pemain-pemain yang habis kontrak di musim panas, kami mungkin juga punya satu atau dua pemain yang ingin pergi dan masih terikat kontrak," ungkapnya dikutip BBC.

"Ini soal menghadapinya dengan cara yang profesional, muncul di sesi latihan, unjuk gigi, mendapatkan kesempatan untuk bermain. Kalau itu tak terjadi, maka pemain, klub, dan agen perlu mendiskusikan situasinya."

"Saya tak bisa mengatakan hal lain lagi, saya akan menanganinya langsung dengan para pemain," ujar pria Jerman tersebut.

(raw/pur)

Hide Ads