Arsenal Main 10 Orang, Kok Lebih Semangat?

Arsenal Main 10 Orang, Kok Lebih Semangat?

Mohammad Resha Pratama - Sepakbola
Jumat, 14 Jan 2022 09:00 WIB
Arsenal players hug at the end of the EFL Cup semifinal, first leg soccer match between Liverpool and Arsenal at the Anfield Stadium in Liverpool, Thursday, Jan.13, 2022.(AP Photo/Jon Super)
Arsenal main 10 orang tapi berhasil mengimbangi Liverpool 0-0 (AP/Jon Super)
Liverpool -

Arsenal sukses menahan Liverpool dengan kondisi minus satu pemain. Manajer The Gunners Mikel Arteta sampai takjub dibuatnya.

Setelah laga tertunda pekan lalu karena badai corona di tubuh tim Liverpool, leg pertama semifinal Piala Liga Inggris akhirnya dihelat juga di Anfield, Jumat (14/1/2022) dini hari WIB.

Arsenal yang dilanda badai cedera dan COVID-19 turun tanpa kekuatan terbaiknya. Bermain di bawah tekanan sejak menit awal, Arsenal kesulitan meladeni perlawanan Liverpool.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka dipaksa bertahan dan menunggu serangan balik. Beban Arsenal jadi lebih berat setelah kehilangan Granit Xhaka di menit ke-24 yang dikartumerah karena melanggar Diogo Jota dalam posisi on goal.

Tapi, Arsenal malah tampil lebih bagus ketika bermain dengan 10 orang dan membuat Liverpool kesulitan menciptakan peluang. Dicatat ESPN, Liverpool cuma bisa melepaskan satu attempts on target dari total 17 dan itu pun di pengujung laga.

ADVERTISEMENT

Jota, Roberto Firmino, dan Takumi Minamino dibuat kesulitan oleh Ben White dkk. yang bermain apik. Arsenal nyaris unggul di menit ke-72 andaikan Alisson Becker tak menepis sepakan Bukayo Saka.

Laga akhirnya tuntas dengan skor 0-0 dan ini menguntungkan Arsenal yang jadi tuan rumah pekan depan. Arteta pun senang sekaligus takjub karena Arsenal bisa bermain lebih baik meski hanya 10 orang.

"Kami begitu menikmati situasi yang ada. Para pemain menunjukkan usaha yang luar biasa, determinasi, solid. Anda bisa lihat emosi para pemain, kami tidak pernah menyerah. Kredit untuk para pemain," ujar Mikel Arteta seperti dikutip BBC Sport.

"Saya tidak tahu apakah kartu merah menginspirasi performa itu, tapi memang semuanya butuh perjuangan. Anda perlu sikap yang bagus untuk bisa tampil di laga seperti ini dan para pemain melakukannya. Kami terpaksa bermain bukan dengan gaya kami sebenarnya," sambungnya.

"Kami kesulitan merancang taktik dengan banyaknya pemain yang absen, kami tidak punya gelandang lagi. Apapun yang kami lakukan itu dadakan."

(mrp/rin)

Hide Ads