London -
Liverpool tampil seperti dua tim berbeda saat menghadapi Crystal Palace. Juergen Klopp bahkan menyamakan timnya dengan karakter fiksi Jekyll dan Hyde.
Liverpool bertandang ke markas Palace pada pekan ke-23 Liga Inggris 2021/2022, Minggu (23/1/2022) malam WIB. The Reds tampil dominan sepanjang babak pertama dan mengurung pertahanan The Eagles.
Statistik mencatat, Liverpool mencatatkan 11 tembakan (5 on target) dan 65 persen penguasaan bola pada 45 pertama. Tim tamu unggul 2-0 hingga turun minum via gol Virgil van Dijk (8') dan Alex Oxlade-Chamberlain (32').
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Situasi berubah memasuki babak kedua. Liverpool justru balik dikurung oleh serangan-serangan Crystal Palace.
The Eagles mencatatkan 6 shoots (3 on target) dan menaikkan ball possesion hingga 43 persen. Palace pun berhasil mencetak gol pada menit ke-55 melalui tap-in Odsonne Edouard.
Tim tuan rumah bahkan nyaris menyamakan kedudukan melalui percobaan Joachim Andersen (57') dan bola lob Michael Olise (82'). Alisson Becker menyelamatkan gawang Liverpool dari ancaman yang disebut terakhir.
 Alisson Becker melakukan penyelamatan di laga Crystal Palace vs Liverpool. (Foto: Getty Images/Mike Hewitt) |
Dewi Fortuna kembali berpihak ke Liverpool menjelang waktu normal habis. The Reds dihadiahi penalti oleh wasit, setelah Diogo Jota dijatuhkan Vicente Guaita di kotak terlarang.
Fabinho sukses menjalankan tugas sebagai eksekutor penalti Liverpool. Gol tendangan 12 pas pemain Brasil itu memastikan tim tamu menang 3-1 atas Crystal Palace.
[Halaman Selanjutnya: Liverpool bak Jekyll dan Hyde]
Simak Video 'Tundukkan Crystal Palace, Liverpool Pangkas Jarak dengan Man City':
[Gambas:Video 20detik]
Liverpool bak Jekyll dan Hyde
Juergen Klopp selaku manajer Liverpool angkat bicara mengenai performa timnya di kandang Crystal Palace. Dia menyebut Roberto Firmino dkk bermain hebat pada paruh pertama, tapi memble selepas turun minum.
Klopp bahkan menyamakan penampilan Liverpool dengan Jekyll dan Hyde dalam novel klasik karya Robert Louis Stevenson, "Strance Case of Dr Jekyll and Mr Hyde". Tokoh tersebut menggambarkan dua sisi kepribadian seseorang yang berlawanan satu sama lain.
"Hari ini adalah sepakbola Jekyll dan Hyde. Anda bisa melihat betapa bagusnya kami. Kami luar biasa dalam 35 menit pertama. Kemudian setelah seminggu yang intens - tandang di Arsenal - saya tidak punya penjelasan nyata tetapi intensitasnya mungkin salah satunya," kata Klopp, dikutip dari BBC.
"Kami menjadi ceroboh di baris terakhir. Pada babak kedua kami tidak kompak, garis pertahanan pertama ditekan terlalu tinggi dan jaraknya tidak tepat. Kami memainkan garis tinggi dan kesulitan menjebak offside yang mana merupakan kesalahan kami," dia menambahkan.
"Itu menunjukkan betapa bagusnya kami dan betapa buruknya juga! Selama 35 menit kami luar biasa. Kami terlihat sangat tajam dan siap bermain di ruang-ruang kecil, kemudian dua atau tiga operan ceroboh dan stadion membahana lagi. Palace bangkit dan kami tidak memulai dengan baik di babak kedua,".
"Kami memiliki momen-momen kami tetapi kami tidak mampu mengendalikannya lagi. Jika Anda kehilangan sedikit fokus, itu menunjukkan betapa lelahnya kami karena Palace memainkan permainan yang sangat bagus. Kami membuka pintu untuk mereka dan mereka berlari melewatinya," Juergen Klopp mengungkapkan.
Tambahan tiga angka membawa Liverpool mengoleksi 48 poin di klasemen sementara Liga Inggris. Merseyside Merah tertinggal sembilan angka dari Manchester City, tapi masih memiliki satu tabungan pertandingan.
.webp)
