Christian Eriksen sempat kolaps di pertandingan Piala Eropa tahun lalu. Gelandang Timnas Denmark itu bercerita soal insiden meninggal dunia selama lima menit.
Laga Grup B Piala Eropa 2020 antara Denmark vs Finlandia di Stadion Parken, Kopenhagen, Denmark, 12 Juni 2021, menjadi pertandingan yang bakal dikenang. Ada insiden menyedihkan saat Eriksen kolaps di lapangan.
Momen nahas itu terjadi jelang babak pertama berakhir. Eriksen mendadak tersungkur di lapangan, kesulitan bernapas, sampai akhirnya pingsan.
Rekan-rekannya datang membantu, tim medis menyusul kemudian. Kepanikan mulai menyerang seisi stadion. Air mata juga terlihat mengucur di mata beberapa suporter, termasuk istrinya.
Lima menit kemudian, upaya rekan-rekannya membuahkan hasil. Eriksen mulai bernapas dan membuka matanya. Ia bisa sadarkan diri, dan langsung dibawa ke rumah sakit terdekat.
Usai dibawa ke rumah sakit, Eriksen rupanya mengalami serangan jantung di lapangan. Momen yang nyaris merenggut nyawanya itu rupanya tak diingat sama sekali oleh pemain Brentford tersebut.
Kepada BBC, Christian Eriksen mengaku tidak ingat sama sekali kenapa bisa ambruk di Piala Eropa ketika itu. Ia cuma ingat momen-momen terakhirnya sebelum kolaps, dan sesaat setelah sadarkan diri di lapangan.
"Saya dapat mengingat semuanya selain lima menit yang itu. Selain itu, saya ingat semuanya, soal lemparan ke dalam, bola mengenai lutut dan kemudian saya tidak tahu apa yang terjadi setelahnya," katanya.
"Kemudian saya terbangun dengan orang-orang di sekitar saya dan merasakan tekanan di dada saya, mencoba mengatur pernapasan saya. Saya tidak benar-benar mengerti apa yang sedang terjadi."
"Saya tidak tahu apa yang terjadi. Lalu terlintas di kepala saya. "Apakah terjadi sesuatu dengan kaki saya? Apakah punggung saya patah?"
"Kemudian, di ambulans saya mendengar seseorang bertanya berapa lama saya tak sadarkan diri dan seseorang berkata, "Lima menit. Itu pertama kalinya saya mendengar saya meninggal."
"Saya pergi dari dunia ini selama lima menit, sampai mereka mendapatkan detak jantung saya kembali. Tapi saya masih tidak percaya itu saya sendiri," ungkapnya.
Christian Eriksen kemudian dipasangkan alat pacu jantung setelahnya. Ia mulai berlatih lagi, namun diputus kontrak oleh Inter Milan, karena tak bisa lagi berlaga di Serie A Italia. Kemudian, Eriksen resmi pindah ke Brentford.
Eriksen berterima kasih kepada semua yang membantunya saat kolaps. Ia mengaku bersyukur bisa tertolong karena mereka.
"Saya beruntung dengan orang-orang di sekitar saya yang bertindak begitu cepat. Saya sangat berterima kasih kepada para dokter, mereka mengembalikan saya secepat mereka melakukannya. Saya 100 persen bersyukur untuk itu," katanya.
"Hal pertama adalah menunjukkan rasa terima kasih, kepada orang-orang di sekitar saya, rekan satu tim, para dokter di lapangan, tim dokter dan paramedis dan kemudian di rumah sakit. Kemudian semua pesan dari orang-orang untuk menunjukkan dukungan kepada saya dan apa yang telah dialami keluarga saya," ungkap Christian Eriksen.