Liverpool baru saja menelan hasil mengecewakan di Liga Champions tengah pekan kemarin. Duel kontra Brighton & Hove Albion bisa jadi momentum kebangkitan The Reds.
Liverpool menghadapi Inter Milan pada leg kedua babak 16 besar di Anfield. Meski tampil dominan, Liverpool tidak bisa menjebol gawang Inter dan malah harus kebobola gol Lautaro Martinez di menit ke-62.
Beruntung bagi Liverpool, Inter kehilangan Alexis Sanchez yang dikartumerah dan membuat mereka tidak bisa menambah gol. Liverpoo memang kalah 0-1 tapi tetap lolos dengan kemenangan agregat 2-1.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil ini jelas mengecewakan untuk Juergen Klopp selaku manajer karena Liverpool banyak membuang peluang. Tapi, di satu sisi, Klopp melihat sebagai alarm untuk Liverpool bahwa mereka belum sempurna amat.
"Kami tidak pernah menerima kekalahan. Saya biasanya berpidato kecil usai laga di ruang ganti, lebih sering memuji penampilan para pemain, tapi sedikit berbeda di laga itu," ujar Klopp seperti dikutip AFP.
Baca juga: Brighton Vs Liverpool: Firmino Is Back! |
"Saya sadar ketika melihat ke arah mereka, bahwa mood saya lebih bagus ketimbang para pemain ketika masuk ke ruang ganti dan saya sebenarnya kalah juga. Yang eprtama saya katakan adalah "kita berhasil lolos dari adangan musuh tangguh' dan mereka bilang 'tapi kita kalah. Dua-duanya oke," sambungnya.
Kekalahan itu menghentikan rentetan tujuh kemenangan beruntun di Liga Champions musim ini, sekaligus jadi kekalahan pertama di kandang dalam setahun terakhir. Liverpool memang jarang kalah musim ini, maka hasil ini bisa jadi pelecut semangat tim bangkit.
Apalagi mereka bakal bertemu Brighton di Amex Stadium, Sabtu (12/3/2022) malam WIB besok. Pada duel pertama Oktober lalu, Brighton vs Liverpool tuntas 2-2.
"Saya tidak suka penampilan para pemain, khususnya di lini belakang, dan itu jadi pelajaran penting untu laga kontra Brighton. Jika kami seperti itu lagi, maka kami dalam masalah."
"Counter-press kami tidak sebagus biasanya dan kami dihukum. Saya yakin dengan para pemain dan saya percaya bahwa setiap orang bisa memotivasi dirinya sendiri."