Chelsea kena imbas sanksi dari pemerintah Inggris kepada pemilik klub Roman Abramovich. Bagi Gary Neville, itulah contoh nyata politik yang dibawa ke sepakbola.
Pemerintah Inggris pada pekan lalu akhirnya melayangkan sanksi kepada para pengusaha Rusia. Itu terkait, Rusia yang memerangi Ukraina.
Para pengusaha Rusia di Inggris dikenai beragam sanksi yang membuat bisnisnya terhimpit. Salah satunya, Roman Abramovich.
Pemerintah Inggris menilai, Abramovich merupakan orang dekat Presiden Vladimir Putin. Maka, Inggris mau menyita seluruh asetnya termasuk Chelsea!
Chelsea kena imbas sanksi berupa dilarang beli pemain baru, dilarang perpanjang kontrak, dilarang jual tiket, sampai kartu kredit klub dibekukan.
Pemerintah Inggris pun ambil ali penjualan Chelsea. Roman Abramovich tidak akan dapat untung sepersen pun!
Baca juga: Kartu Kredit Chelsea Diblokir! |
Kondisi Chelsea kini penuh ketidakpastian. Kabar terbaru, The Blues ditaksir orang kaya asal Arab Saudi yang bernama Mohamed Alkhereiji.
Alkhereiji adalah pimpinan Saudi Media dan merupakan CEO dari perusahaan induk Engineer Holding Group yang didirikan ayahnya Abdulelah AlKhereiji.
Alkhereiji pun siap membeli klub favoritnya itu dari Abramovich dengan nilai 2,7 miliar paun atau sekitar Rp 50,4 triliun. Diketahui, Alkhereiji tidak punya hubungan darah dengan Mohamed Bin Salman, Pangeran Arab Saudi yang mengakuisisi Newcastle.
Dilansir dari Sky Sports, pundit sepakbola sekaligus eks pemai MU, Gary Neville mengaku kalau masalah Chelsea bagai bukti nyata masalah politik dibawa-bawa ke sepakbola!
"Liga Inggris tidak melakukan apapun kepada Chelsea, sampai akhirnya pemerintah Inggris memberikan sanksi kepada Abramovich," jelasnya.
"Liga Inggris bukannya tidak proaktif, tapi memang tidak tahu apa yang harus dilakukan," tambahnya.
Gary Neville menyebut, kini banyak pemilik klub sepakbola di dunia khususnya di Eropa dengan latar politik yang beragam. Maka masalah latar belakang pemilik klub selalu jadi persoalan yang tidak pernah tuntas.
Ujung-ujungnya, klub kena imbas lagi!
"Di Liga Inggris ada uang orang Rusia, uangnya orang Abu Dhabi, uangnya orang Arab Saudi, atau uangnya dari orang yang negaranya absen di PBB," katanya.
"Sepakbola dalam masalah besar. Hal seperti ini harusnya tidak terjadi, entah semoga nanti ada regulasi yang jelas," tutupnya.
Baca juga: Chelsea Kembali Ditinggal Sponsor |
(aff/krs)