Sebuah momen tak biasa terlihat di laga Everton vs Newcastle United. Ada pria berunjuk rasa, masuk ke lapangan, dan mengikat lehernya ke tiang gawang!
dilansir Sky Sports, momen pendemo itu muncul terlihat di awal babak kedua. Laga terpaksa dihentikan, karena ada penonton yang masuk ke lapangan. rupanya, aksinya bukan cuma untuk mengganggu laga.
Pemuda berkacamata dan mengenakan kaus bertuliskan Just Stop Oil itu membuat aksi unjuk rasa dengan mengikat lehernya ke tiang gawang dengan tali pengikat kabel. Sontak, petugas cukup kesulitan melepaskannya.
Petugas harus menggunakan alat pemotong untuk membuka ikatannya. Saat berhasil, ia langsung digelandang keluar lapangan.
Momen belum berhenti sampai di situ. Aksi si pendemo tampaknya bikin kesal penonton lain, sampai ada yang melemparinya dengan botol. Bahkan ada yang coba mengejarnya untuk memukulinya. Petugas kemudian dengan cepat mengamankan si pendemo keluar lapangan.
Total, laga terhenti selama 7 menit akibat insiden itu. Usai pertandingan, yang dimenangkan Everton 1-0 atas Newcastle, organisasi Just Stop Oil mengaku bertanggung jawab atas kejadian itu.
"Hari ini, seorang pendukung muda Just Stop Oil berlari ke lapangan selama pertandingan Everton vs Newcastle United untuk menarik perhatian pada tuntutan kelompok, bahwa Pemerintah harus mengakhiri semua proyek pasokan bahan bakar fosil baru," tulis Just Stop Oil.
"Louis, 21, mengikat ke tiang gawang di Goodison Park dengan mengenakan kaus Just Stop Oil, menyebabkan wasit menghentikan permainan sebentar, tambah pernyataan itu.
Dalam pernyataan Just Stop Oil, Louis juga mengaku nekat melakukan aksinya karena peduli masa depannya, khususnya terkait masalah iklim. Ia meminta Pemerintah menggunakan bahan bakar terbarukan alih-alih minyak bumi.
"Ini tahun 2022 , dan saatnya untuk melihat ke atas, waktunya untuk melangkah dan tidak berdiam diri. Sudah waktunya untuk bertindak seperti keadaan darurat," kata Louis dalam pernyataan itu.
"Laporan demi laporan memberi tahu saya bahwa masa depan saya akan mengerikan, dan Pemerintah saya memberi tahu untuk tidak khawatir dan membayar pensiun."
"Tapi kita punya pilihan. Kita dapat memilih untuk menyoroti, bahwa iklim kita sedang rusak. Kita dapat memilih untuk melawan pemerintah yang mengkhianati kita, kita dapat memilih untuk maju dan tidak berdiam diri," kata Louis.
(yna/aff)