Manchester City kabarnya mau merekrut Erling Haaland dan memberi gaji tertinggi di Liga Inggris sebesar Rp 9,3 miliar per pekan. Andai itu terjadi, kata Simon Jordan, konyol sih!
Manchester City masih terus dirumorkan akan merekrut penyerang Borussia Dortmund, Erling Haaland. Kabar terbaru, kedua pihak sudah capai kata setuju soal kesepakatan gaji.
Gaji yang akan diterima Haaland nanti akan sebesar 500 ribu Pounds per pekan atau setara Rp 9,3 miliar. Haaland bakal jadi pemain dengan gaji tertinggi di Liga Inggris nantinya!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Haaland akan kalahkan gajinya Cristiano Ronaldo yang sebesar 385 ribu Pounds per pekan atau setara Rp 7,1 miliar.
Meski begitu, kabar tersebut dibantah mentah-mentah oleh manajer Pep Guardiola. Guardiola masih fokus untuk bawa Manchester City juara di musim ini, belum mau mikirin soal transfer!
![]() |
Dilansir dari talkSport, eks CEO Crystal Palace yang jadi pengamat sepakbola, Simon Jordan memberi pandangannya soal rumor Manchester City yang mau memboyong Erling Haaland. Baginya, itu adalah hal yang konyol dengan memberi gaji selangit kepada pemain yang belum teruji.
"Dunia sepakbola sekarang sudah konyol. Tidak ada standar, memberi gaji besar kepada seorang pemain," cetusnya.
"Saya sih tidak iri, tapi apakah gaji besar itu suatu angka yang wajar melihat CV sang pemain dan sebagainya. 500 ribu Pounds per pekan itu angka yang tinggi dan Haaland tidak layak dibayar segitu," tegasnya.
Menurut Jordan, kini banyak klub yang mudah memberi gaji besar kepada pemain-pemain muda yang digadang-gadang akan jadi pemain top. Jordan takut, hal itu justru akan mencederai keuangan klub dan ketimpangan finansial dengan klub lain.
"Dulu seorang pesepakbola digaji besar, adalah karena dia pemain yang sangat sangat sangat bagus," katanya.
"Sekarang, mudah saja pemain-pemain muda jadi miliuner. Yang akhirnya nanti kembali kepada dirinya sendiri apakah dia layak dibayar mahal atau tidak, atau justru malah pentingkan uang dibanding penampilan di lapan," tambahnya.
"Tidak ada masalah dengan memberi pesepakbola gaji besar, tapi itu tadi, apakah mereka sudah terbukti? Klub jangan kebiasaan buang-buang uang," tutupnya.
(aff/cas)