MU Jangan Buru-buru Kepikiran Juara Liga Inggris, deh!

MU Jangan Buru-buru Kepikiran Juara Liga Inggris, deh!

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Jumat, 22 Apr 2022 07:45 WIB
Soccer Football - Premier League - Manchester United v Norwich City - Old Trafford, Manchester, Britain - April 16, 2022 Manchester Uniteds Cristiano Ronaldo with the match ball after scoring a hat-trick REUTERS/Craig Brough EDITORIAL USE ONLY. No use with unauthorized audio, video, data, fixture lists, club/league logos or live services. Online in-match use limited to 75 images, no video emulation. No use in betting, games or single club /league/player publications.  Please contact your account representative for further details.
Manchester United akan mulai ditangani Erik ten Hag mulai musim depan. (Foto: REUTERS/CRAIG BROUGH)
Jakarta -

Manchester United diminta membuang jauh-jauh dulu ide juara Liga Inggris. Erik ten Hag masih perlu membangun fondasi dan akan butuh waktu.

Manchester United resmi mengumumkan Erik ten Hag sebagai manajer tetap anyar. Ia akan mulai bekerja musim depan dan telah diikat kontrak sampai 2025, plus opsi perpanjangan satu tahun.

Hadirnya Ten Hag menyuntikkan kembali antusiasme di Manchester United. Ia dinilai jadi sosok yang tepat untuk membangun ulang sukses 'Setan Merah', menilik suksesnya dengan Ajax.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun mantan pemain MU Gary Neville mewanti-wanti klub dan para suporter untuk bersabar. Ten Hag tak punya tongkat ajaib untuk seketika membuat tim kompetitif di pucuk Liga Inggris.

"Juergen Klopp butuh empat atau lima tahun untuk memenangi titel Premier League (bareng Liverpool), kerja yang bagus darinya. Saya tak akan menempatkan tekanan ke Ten Hag di dua atau tiga tahun pertama untuk memenangi Premier League," kata Gary Neville dikutip Sky Sports.

ADVERTISEMENT

"Mereka masih berjuta-juta mil jauhnya dari itu. Pada akhir musim lalu, saya pikir mereka sudah mendekat. Tapi itu semua kolaps dan hancur berantakan. Saya tak tahu bagaimana itu bisa terjadi, Ten Hag harus memunguti remah-remahnya."

"Jadi fase awalnya: membangun fondasi akan apa yang dia ingin raih, lalu tahun ketiga, keempat, kelima, itulah saat mulai mengharapkannya memenangi trofi," sambung mantan kapten MU ini.




(raw/bay)

Hide Ads