Kiper Chelsea Edouard Mendy mengakui terpengaruh dengan kegagalannya di Ballon d'Or 2021. Walau demikian, Mendy tetap puas dengan dengan kariernya.
Pesepakbola Senegal itu langsung melejit di musim debutnya bersama Chelsea. Mendy menjadi salah satu pemain kunci the Blues saat merengkuh gelar Liga Champions 2020-21, lalu merebut medali juara Piala Super Eropa tiga bulan berikutnya.
Dalam sukses Chelsea menjadi Raja Eropa, Mendy menorehkan catatan fantastis usai dengan presentase penyelamatan kiper tertinggi (91,18%) daripada kiper manapun yang membuat lebih dari satu penampilan di kompetisi itu. Mendy sendiri mengemas sembilan clean sheet dalam 12 pertandingan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Mane Kaget Penaltinya Ditepis Mendy |
Sayang sekali, performa gemilang Edouard Mendy kurang diakui. Mendy bahkan tidak masuk dalam daftar 30 pemain kandidat peraih Ballon d'Or 2021. Pesepakbola berusia 30 tahun itu juga gagal mendapatkan trofi Lev Yashin, yang diberikan kepada Gianluigi Donnarumma setelah mengantar Italia menjuarai Piala Eropa 2020.
Edouard Mendy kemudian menebusnya dengan membawa Senegal menyabet gelar juara Piala Afrika pertama pada Februari lalu, disusul dengan trofi Piala Dunia Antarklub masih di bulan yang sama. Mendy mengungkapkan ada sisi positif di balik kegagalannya di Ballon d'Or.
"Ada beberapa momen luar biasa dan ada beberapa momen yang lebih sulit. Setelah Ballon d'Or, kupikir bahwa sekalipun anda berusaha untuk agar tidak terpengaruh, secara tidak sadar anda masih terdampak oleh hal itu. Tapi itu juga menjadi sesuatu yang baru untukku," ucap Mendy kepada laman resmi Chelsea.
Baca juga: Courtois Kiper, Sulit Dapat Ballon d'Or |
"Anda belajar dari setiap tantangan dan aku sudah belajar bagaimana menghadapinya. Ini adalah hal-hal yang kualami yang membuatku menjadi orang yang lebih baik sekalipun di saat itu [memang] memengaruhiku."
"Aku juga mengalami beberapa momen yang pastinya menggembirakan dengan AFCON dan Liga Champions, Piala Super (2021), memenangi trofi-trofi juara. Ketika anda memenangi trofi-trofi itu, maka akan kecanduan, ketika anda hidup di dalam kompetisi anda ingin ada di final untuk juara."
"Sejauh ini aku cukup beruntung karena bisa mengalaminya di level klub dan dengan tim nasionalku yang juara untuk pertama kalinya dalam sejarah kami. Jadi ini adalah campuran dari berbagai emosi tapi sudah pasti emosi positif yang membawa kebanggaan besar kepada keluargaku. Hidupku adalah apa yang setiap pesepakbola impikan," cetus Edouard Mendy.
(rin/mrp)