Evra Masih Nyesek karena MU Batal Rekrut Conte

Evra Masih Nyesek karena MU Batal Rekrut Conte

Okdwitya Karina Sari - Sepakbola
Kamis, 23 Jun 2022 13:30 WIB
Tottenham Hotspurs Italian head coach Antonio Conte gestures on the touchline during the English Premier League football match between Manchester United and Tottenham Hotspur at Old Trafford in Manchester, north west England, on March 12, 2022. - RESTRICTED TO EDITORIAL USE. No use with unauthorized audio, video, data, fixture lists, club/league logos or live services. Online in-match use limited to 120 images. An additional 40 images may be used in extra time. No video emulation. Social media in-match use limited to 120 images. An additional 40 images may be used in extra time. No use in betting publications, games or single club/league/player publications. (Photo by Lindsey Parnaby / AFP) / RESTRICTED TO EDITORIAL USE. No use with unauthorized audio, video, data, fixture lists, club/league logos or live services. Online in-match use limited to 120 images. An additional 40 images may be used in extra time. No video emulation. Social media in-match use limited to 120 images. An additional 40 images may be used in extra time. No use in betting publications, games or single club/league/player publications. / RESTRICTED TO EDITORIAL USE. No use with unauthorized audio, video, data, fixture lists, club/league logos or live services. Online in-match use limited to 120 images. An additional 40 images may be used in extra time. No video emulation. Social media in-match use limited to 120 images. An additional 40 images may be used in extra time. No use in betting publications, games or single club/league/player publications. (Photo by LINDSEY PARNABY/AFP via Getty Images)
Antonio Conte urung digaet Manchester United. Conte lalu bergabung ke Tottenham Hotspur lalu finis keempat di akhir musim.Foto: AFP via Getty Images/LINDSEY PARNABY
Jakarta -

Eks bintang Manchester United Patrice Evra masih terluka karena Antonio Conte batal direkrut. Menurut dia, Conte akan mampu menyelamatkan MU di musim lalu.

Pada awalnya, manajer Italia itu dipertimbangkan MU untuk menggantikan Ole Gunnar Solskjaer yang dipecat di akhir 2021. Conte toh memiliki pengalaman di Premier League saat membesut Chelsea bahkan memenangi liga dan Piala FA. Meski akhirnya dipecat usai the Blues finis kelima pada 2017/18.

Setan Merah akhirnya menunjuk pelatih kawakan Jerman Ralf Rangnick sebagai manajer interim sampai akhir musim 2021/22. Rangnick pun gagal usai MU malah terpuruk usai finis keenam dengan 58 poin, jumlah poin terendah sejak 1990.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu Antonio Conte yang kemudian bergabung Tottenham Hotspur menuai sukses. Conte memimpin Spurs dari posisi kesembilan untuk finis keempat di akhir musim.

"Melukai hatiku karena kurasa Conte, [Juergen] Klopp, [Pep] Guardiola - manajer-manajer itu sekarang adalah yang terbaik di dunia dan kami bisa saja memiliki dia di Manchester United," sungut Evra kepada Mirror. "Tapi beberapa orang di klub malah bilang: 'dia bukan gaya kami, bukan yang kami cari.'

ADVERTISEMENT

"Jadi lihat saja sih, sekarang kami memiliki Erik ten Hag. Kita lihat saja apa yang akan dia lakukan. Dia mendapatkan dukungan dariku. Bahkan sekalipun seorang koki yang didatangkan Manchester United, dia akan mendapat dukunganku sepenuhnya," sambung pemilik lima medali juara Premier League itu.

"Sungguh mengecewakan karena dia [Conte] bisa saja melakukan sesuatu di Manchester United. Anda bisa melihatnya di Tottenham, dia membantu mereka lolos ke Liga Champions. Mereka punya pemain yang sama, itulah mengapa si manajer itu genius. Saat aku bergabung Juventus, setiap pemain mengatakan: 'Patrice, orang ini genius. Dia itu kecanduan dan sangat bergairah tentang sepakbola. Jadi kamu akan banyak berlari. Dia akan bikin kamu berkeringat.'"

"Tapi kalau anda melihat pada fans Tottenham, mereka sangat gembira karena saat mereka melihat para pemainnya sekarang, kalah atau menang, mereka memberikan segalanya. Begitulah mentalitas Antonio Conte. Itulah mengapa aku bilang ini menyakitkan. Bukan karena Tottenham, aku sih menyukai setiap tim, tapi hanya karena Conte bisa saja melakukan sesuatu," Evra menambahkan.

(rin/krs)

Hide Ads