Erling Haaland dianggap tidak cocok dengan gaya main Manchester City. Gaya The Citizens build-up dari belakang bisa bikin Haaland tak optimal.
Man City rela mengeluarkan dana 51 juta paun untuk menebus klausul pelepasan Haaland dari Borussia Dortmund. Penyerang asal Norwegia ini diikat kontrak selama lima tahun oleh The Citizens.
Haaland diharapkan bisa menjadi mesin gol utama dari Manchester Biru. Pemain 21 tahun ini memang begitu tajam di Dortmund dengan bikin 85 gol hanya dari 88 penampilan.
Baca juga: Aguero: Premier League Makin Menarik! |
Man City butuh Erling Haaland karena pada musim lalu tak punya penyerang murni usai kepergian Sergio Aguero. Manajer Man City, Pep Guardiola, kerap kali bermain dengan false nine.
Namun, legenda Liverpool, Graeme Souness, menilai bahwa Haaland tak sepenuhnya cocok dengan gaya main Man City. Ia yakin masa adaptasi Haaland bakal tak mudah.
Pola main Man City yang membangun serangan dari belakang dianggap Souness bakal membuat Haaland sulit mengoptimalkan kecepatan dan kekuatannya dengan bola. Souness menganggap Haaland lebih cocok di Liverpool.
Pasalnya, Liverpool bermain lebih direct ketimbang Man City. Erling Haaland bisa memanfaatkan kecepatan dan kekuatannya saat menguasai bola ketika transisi.
"Itu mungkin akan menjadi masalah. Dengar, jika Anda seorang penyerang, Anda menginginkan dua hal. Anda menginginkannya bola secepat mungkin atau seakurat mungkin, "kata Souness kepada Sky Bet.
"Anda tahu, City, dan ini bukan kritik terhadap City, tetapi saya lebih suka menonton Liverpool - seperti yang Anda harapkan untuk saya katakan - karena Liverpool (ketika) mereka memenangkan bola kembali, itu adalah umpan ke depan dan umumnya menjadi tembakan ke gawang."
"Sedangkan City adalah build-up yang lebih dapat diprediksi. Haaland ingin berada di tim yang memenangkannya kembali dan memainkannya ke depan dengan cepat. Saya tidak berpikir itu cocok untuknya. Dia adalah tipe pencetak gol seperti itu di Bundesliga," jelasnya.
Baca juga: Haaland Bisa Jadi Ibrahimovic-nya Man City |