Gary Neville bersimpati kepada Manchester City. Aturan finansial yang dirasa jadi abu-abu bikin The Citizens dalam posisi jadi terdakwa oleh Premier League.
Manchester City jadi terdakwa oleh Premier League di awal pekan ini. Man City dituduh melakukan setidaknya 100 pelanggaran terkait finansial klub!
Pelanggaran-pelanggaran itu di antaranya manipulasi laporan pendapatan klub dan sponsor, mengakali nilai kontrak manajer dan pemain, sampai pemakaian dana pribadi bos klub. Dasar hukum yang dipakai adalah aturan kompetisi pasal 82 no 1.
Ancaman hukumannya adalah pengurangan poin, degradasi, pencopotan gelar juara, dan paling celaka diusir dari liga!
Gary Neville, legenda Manchester United menyampaikan pandangannya perihal 'musibah' yang dialami Manchester City saat ini. Neville tersirat mengungkapkan kalau peraturan Financial Fair Play tampaknya masih abu-abu.
"Jika Anda melihat apa yang dilakukan Jack Walker (mantan pemilik Blackburn Rovers) pada 1992, 1993, 1994, itu adalah doping keuangan. Tetapi dianggap sesuatu yang sama sekali berbeda karena dia adalah pengusaha lokal (orang Inggris asli-red) yang memompa uang ke klubnya," jelasnya dalam program Sky Sports, The Overlap Live Fan Debate.
"Saya bukan penggemar Peraturan Financial Fair Play, sih. Saya bersimpati kepada Manchester City," cetusnya.
Jack Walker ketika itu memakai dana pribadi untuk membangun Blackburn. Jangan salah, Blackburn sempat jadi juara di musim 1994/1995.
Kembali soal Manchester City, Gary Neville menyebut kalau finansial sepakbola yang 'sustainable' memang belum jelas pakemnya. Sebab selain City, ada beberapa klub yang tiba-tiba menjadi klub besar dengan banyak modal segunung!
"Jika sepakbola adalah tentang kesinambungan, Manchester United mungkin akan selalu memenangkan liga. Pendapatan mereka sangat tinggi, sehingga mereka akan memiliki begitu banyak uang untuk dibelanjakan pada pemain," terangnya.
"Ketika Manchester City mulai menghadirkan sponsor atau pendapatan komersial yang lebih tinggi dari Manchester United, Real Madrid dan Liverpool, orang akan mulai berpikir ada yang salah. Dalam skala global, City tidak pernah bisa sebesar MU dalam soal kekuatan (mungkin dimaksud popularitas-red)," tambahnya.
"Sepakbola butuh metode yang keberlanjutan dan pengendalian biaya. Ini akan jadi keputusan besar dalam setidaknya setahun ke depan," tutupnya.