Man City Tuding Ada Agenda Para Rival di Balik Dakwaan Premier League

Man City Tuding Ada Agenda Para Rival di Balik Dakwaan Premier League

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Sabtu, 11 Feb 2023 06:20 WIB
MANCHESTER, ENGLAND - DECEMBER 21: Manchester Citys Pep Guardiola talks to the press ahead of Manchester Citys clash with Liverpool in the Carabao Cup at Manchester City Football Academy on December 21, 2022 in Manchester, England. (Photo by Matt McNulty - Manchester City/Manchester City FC via Getty Images)
Pep Guardiola tuding ada agenda para rival di balik dakwaan Premier League ke Manchester City. (Foto: Manchester City FC via Getty Ima/Matt McNulty - Manchester City)
Manchester -

Manchester City percaya ada agenda dari para rival di balik dakwaan Premier League. Pep Guardiola memastikan City tenang menghadapi kasus ini.

Seperti diketahui Manchester City didakwa Premier League melakukan lebih dari 100 pelanggaran aturan finansial. Penyelidikan yang berjalan empat tahun mengungkap pelanggaran itu diduga terjadi selama sembilan tahun, dalam rentang 2009-2018.

Perdebatan soal ancaman sanksi buat Manchester City pun bermunculan. Mereka dinilai pantas dihukum pengurangan poin, pencopotan gelar, hingga degradasi dari Premier League.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak kasus ini mencuat, diyakini ada sentimen dari klub-klub rival Premier League yang ingin Manchester City dihukum seberat-beratnya jika terbukti. The Sun mengklaim salah satu CEO klub Premier League ingin mereka didepak dari divisi teratas.

Manajer Man City Pep Guardiola ditanya pendapatnya soal dugaan kasus ini disetir oleh klub-klub rival.

ADVERTISEMENT

"Ya, tentu saja, ini adalah Premier League. Saya enggak tahu juga kenapa," sahutnya dikutip Sky Sports.

"Anda harus menyambangi semua CEO (klub-klub rival) dan bertanya ke mereka. Datanglah ke konferensi pers dan tanyai mereka," imbuhnya.

Sekali lagi Pep Guardiola meyakini Manchester City tak bersalah, sebagaimana dalam kasus melawan UEFA dahulu. Pada 2020 lalu, Manchester City menang dalam sidang banding di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) dan cuma didenda 9 juta paun dalam kasus serupa.

"Saya akan bilang bahwa saya lebih percaya diri dibandingkan kasus melawan UEFA. Kami lebih berpengalaman sekarang dan tahu lebih banyak informasi ketimbang saat itu," katanya.

"Jadi semua orang cuma akan bekerja seperti biasanya."




(raw/rin)

Hide Ads