.webp)
Sepak pojok menjadi mimpi buruk Arsenal dalam beberapa laga terakhir. Dari situasi ini pulalah yang bikin The Gunners harus kalah saat menghadapi Fulham.
Arsenal tumbang 1-2 di markas Fulham, Craven Cottage, Minggu (31/12/2023) malam WIB. The Gunners sebenarnya sempat unggul lebih dulu berkat gol cepat 1-1 Bukayo Saka di menit kelima. Namun, Fulham bisa bangkit membalikkan berkat gol dari Raul Jimenez dan Bobby De Cordova-Reid.
Gol penentu kemenangan Fulham lahir dari skema sepak pojok yang dikirimkan oleh mantan pemain Arsenal Willian. Hal ini semakin memperlihatkan kelemahan Meriam London dalam mengantisipasi sepak pojok dalam beberapa laga terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Opta, Arsenal telah kebobolan empat dari sepak pojok di enam laga terakhir. Padahal sebelumnya, Arsenal hanya kebobolan satu gol yang berawal dari sepak pojok di 14 laga awal musim ini.
Staf kepelatihan Arsenal tentu harus menemukan solusi terkait kondisi ini. Apalagi, Arsenal punya pelatih set piece yaitu, Nicolas Jover. Jika tidak sepak pojok akan terus menjadi momok yang menakutkan untuk pasukan Mikel Arteta.
Kinerja Jover sebenarnya cukup baik saat Arsenal memperoleh bola mati. Pasalnya, klub asal London Utara ini menjadi tim dengan jumlah gol dari bola mati terbanyak di Liga Inggris musim ini dengan 11 gol.
Jover kini tampaknya harus memutar otak untuk menemukan formala yang tepat kala Arsenal menghadapi bola dari lawan terutama sepak pojok. Seperti yang disebutkan di atas, The Gunners total telah kebobolan lima gol dari bola mati yang semuanya berasal dari sepak pojok. Hanya Aston Villa, tim di lima besar Liga Inggris yang kebobolan lebih banyak melalui bola mati dari Arsenal yaitu dengan tujuh gol.
Buruknya Arsenal mengantisipasi sepak pojok jadi salah satu sebab melorotnya posisi mereka di klasemen. Arsenal kini tertahan di posisi keempat di klasemen Liga Inggris dengan 40 poin. Mereka terpaut dua angka dari Liverpool di puncak klasemen yang masih belum memainkan laga pekan ini.
(pur/bay)
