Kenyataan Brutal yang Dihadapi Amorim di MU

Kenyataan Brutal yang Dihadapi Amorim di MU

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Kamis, 02 Jan 2025 05:00 WIB
Soccer Football - Premier League - Manchester United v Newcastle United - Old Trafford, Manchester, Britain - December 30, 2024 Manchester United manager Ruben Amorim REUTERS/Phil Noble EDITORIAL USE ONLY. NO USE WITH UNAUTHORIZED AUDIO, VIDEO, DATA, FIXTURE LISTS, CLUB/LEAGUE LOGOS OR LIVE SERVICES. ONLINE IN-MATCH USE LIMITED TO 120 IMAGES, NO VIDEO EMULATION. NO USE IN BETTING, GAMES OR SINGLE CLUB/LEAGUE/PLAYER PUBLICATIONS. PLEASE CONTACT YOUR ACCOUNT REPRESENTATIVE FOR FURTHER DETAILS..
Foto: REUTERS/Phil Noble
Manchester -

Ruben Amorim kewalahan mengangkat performa dan hasil-hasil Manchester United. Ada sebuah kenyataan yang menyadarkannya dengan cara brutal.

MU dalam rangkaian empat kekalahan beruntun di seluruh ajang saat ini. Di Premier League, 'Setan Merah' hanya sekali menang dan menelan lima kekalahan dalam enam laga terakhir.

Itu bikin MU tercecer di posisi 14 klasemen Liga Inggris, hanya tujuh poin dari zona degradasi. Masih ada tantangan berat menanti di 2025 ini, karena mereka akan memulai dengan bertandang ke Liverpool (Liga Inggris) dan Arsenal (Piala FA).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kembali kalah di dua laga tersebut akan mendatangkan nuansa negatif di skuad MU. Akan kian sulit menemukan momentum jika hasil-hasilnya tak segera berubah.

Mantan bek MU Rio Ferdinand menyebut salah satu faktor payahnya tim besutan Amorim sejauh ini. Yakni soal minimnya waktu berlatih dengan skuad penuh.

ADVERTISEMENT

Amorim mengaku baru empat kali bisa berlatih dengan skuad penuh. Di saat yang sama, ia mulai mendapatkan data lebih banyak pemain-pemain yang kesulitan memainkan ide Amorim.

"Dia sudah menekankan dalam komentarnya setelah laga, bahwa dia baru punya empat sesi latihan dengan tim dalam enam pekan. Dan ketika Anda mencari apa saja alasan kenapa banyak masalah dengan tim dan dengan hasil-hasil sejauh ini, saya rasa itu punya peranan besar," kata Ferdinand dilansir Football365.

"Manajer manapun akan memberi tahu bahwa Anda butuh waktu di latihan, kalau ingin menerapkan filosofinya ke permainan, mereka mau membangun kepercayaan diri di tim, mereka ingin memastikan pemicu-pemicu permainannya dilakukan di waktu yang tepat. Maka mereka butuh waktu di lapangan."

"Dia belum mendapatkannya, jadi ada kombinasi masalah. Saya rasa ketidakmampuan untuk melatih sebuah tim di tempat latihan berkontribusi ke hasil-hasil buruk."

"Saya rasa profil pemain-pemain di sana juga tidak cocok dengan yang ingin dia lakukan, dan dia mengetahuinya dengan cara brutal. Salah satu alasannya adalah karena dia belum cukup berlatih dengan orang-orang ini," imbuhnya.




(raw/rin)

Hide Ads