Pertahanan Liverpool sudah disorot di awal musim ini. Manajer Si Merah Arne Slot mengakui timnya masih mencari keseimbangan dan kerap terlalu terbuka.
Liverpool mendapatkan sorotan meski menang 4-2 atas Bournemouth di pekan pertama Premier League 2025/2026. Sang juara bertahan sempat kehilangan keunggulan karena membiarkan lawan menyamakan 2-2.
Tim besutan Arne Slot itu dianggap gagal mengantisipasi serangan-serangan cepat Bournemouth. Kritik terhadap pertahanan Liverpool itu mencakup posisi bek sayap yang dinilai terlalu tinggi, juga keputusan Virgil van Dijk dan Ibrahima Konate dalam menghadapi serangan.
Slot menghindari pernyataan yang menyudutkan lini pertahanannya, memilih menyebut timnya bermain terlalu terbuka. Ia menyadari timnya masih butuh waktu menemukan formula yang tepat agar tidak mudah terekspos lawan.
"Tentu itu berkaitan dengan standar yang sudah kami tetapkan dan saya sepakat kami saat itu terlalu terbuka di beberapa momen. Gol pertama, menurut saya, cukup apes karena kami kehilangan bola di posisi yang tak semestinya," ungkap Slot dikutip BBC.
"Kemudian ada situasi tiga lawan tiga, yang mana normalnya bukan masalah, tapi kami mengalami kerugian dibandingkan lawan. Gol kedua itu jelas karena terlalu terbuka, kalau semua tiga gelandang ada di dalam kotak penalti, itu terlalu terbuka."
"Tapi juga alasan kenapa kami mencetak gol jadi 3-2 adalah salah satu gelandang, Curtis Jones, masuk kotak penalti dan menyulitkan kiper, lalu bola jatuh ke Federico (Chiesa)."
"Jadi ini tentang cara main kami tapi kami perlu menemukan keseimbangan yang tepat dengan tidak terlalu terbuka."
Pertahanan Liverpool sudah disorot sejak pramusim, saat mereka hanya clean sheet sekali dalam enam uji coba. Kekhawatiran soal pertahanan itu berlanjut saat Van Dijk dkk dua kali hilang keunggulan di laga Community Shield, lalu kalah adu penalti dari Crystal Palace.
(raw/mrp)