Pandemi virus corona tak cuma membuat kompetisi sepakbola di seluruh dunia terhenti. Efeknya juga bisa membuat harga pemain di pasaran turun drastis.
Pandemi virus corona saat ini sudah membuat 532.237 orang terpapar dengan tingkat kematian mencapai 24.089 orang dan 124.331 di antaranya pulih. Pandemi ini pula sudah menggerogoti banyak sektor, termasuk olahraga.
Banyak kompetisi harus ditangguhkan dan belum jelas kapan akan bergulir lagi. Meski liga-liga tersebut menargetkan penangguhan sampai 30 April, tapi rasanya masih akan lanjut mengingat pandemi belum mencapai puncaknya.
Hal ini jelas merugikan mengingat para pemain sudah terikat kontrak dan klub tetap harus membayar gaji. Selain itu para pemain yang harusnya bebas kontrak per 1 Juli, harus tertunda kepindahannya ke klub lain.
Selain itu, ada juga yang bakal terpengaruh karena pandemi virus corona ini yakni harga pemain di bursa transfer. Otomatis dengan keuangan klub terganggu maka sulit untuk membeli pemain dengan harga mahal seperti belakangan terjadi.
Rekor transfer Neymar senilai 222 juta euro saat pindah ke Paris Saint-Germain sepertinya akan sulit dipecahkan. Harga pemain diprediksi cenderung turun dan klub kemungkinan lebih banyak melakukan skema tukar-guling.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai ada tanggal pasti kompetisi dimulai, saya rasa bursa transfer takkan seperti biasanya sehingga nantinya lebih banyak pertukaran pemain," ujar CEO Inter Milan, Beppe Marotta, kepada Tuttosport.
"Kita bakal melihat harga pemain turun karena ini problem dunia: Lebih penting untuk kami memaksimalkan pemain akademi," sambungnya.
Italia memang jadi negara terparah ketiga terpapar virus corona dengan 80.589 kasus dengan 8.215 pasien meninggal dan 10.361 sembuh.
(mrp/raw)