Gian Piero Gasperini membawa Atalanta menanjak di Italia dan Eropa. Koleganya sesama pelatih mengklaim Gasperini cuma kalah dari Juergen Klopp & Pep Guardiola.
Gasperini mulai menangani Atalanta pada Juni 2016 silam dan sejak saat itu membawa klub Bergamo itu berkembang pesat. Atalanta finis keempat di musim pertamanya, lalu sempat turun ke posisi tujuh di tahun berikutnya.
Musim lalu, La Dea merangsek lagi ke empat besar dan finis ketiga di papan klasemen. Pada musim ini pula Atalanta mencapai final Coppa Italia namun harus puas jadi runner-up usai kalah 0-2 dari Lazio.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penampilan gemilang itu dilanjutkan Atalanta ke musim ini. Anak-anak asuh Gasperini sementara menempati posisi tiga klasemen, memimpin satu poin atas Inter Milan dan sudah unggul 15 poin dari AS Roma di urutan lima.
Di Liga Champions, klub berseragam biru hitam itu langsung menjejak babak perempatfinal. Padahal ini kali pertama mereka tampil di kompetisi tertinggi antarklub Eropa tersebut.
Apresiasi terhadap Gasperini makin besar usai Atalanta mencatatkan 11 kemenangan beruntun di laga kompetitif, bahkan tak terkalahkan di 13 pertandingan terakhir. Serangkaian hal ini disebut Pelatih Verona Ivan Juric membuktikan kapasitas sesungguhnya Gasperini.
Gasperini sebelumnya memang sempat dipandang sebelah mata karena gagal di Inter Milan. Ia cuma melalui lima pertandingan bersama Nerazzurri pada musim 2011/2012 silam, tanpa kemenangan dengan hasil sekali imbang dan empat kali kalah.
Baca juga: Berani Mimpikan Scudetto, Atalanta? |
Meski belum memenangi apapun dengan Atalanta, tapi Gasperini dinilai bakal memberikan warisan besar ke depan dengan polesannya.
"Gasperini sudah diremehkan bertahun-tahun. Mereka selalu bicara soal pengalaman negatif di Inter, tapi percayalah, saya ada di sana, pelatih terbaik di dunia pun takkan bisa mengubah apa yang terjadi pada saat itu," ungkap Juric kepada Sky Sport Italia, seperti dikutip Football Italia.
"Sekarang kami semua mencuri ilmu dari dia, termasuk Inter, klub-klub luar negeri, dan tentu saja saya. Dia punya keberanian untuk menawarkan gaya sepakbola yang sepenuhnya baru dan menyerang."
"Sejauh yang saya perhatikan, Juergen Klopp dan Pep Guardiola mungkin memimpin, tapi kemudian ada Gasperini setelah mereka. Ini adalah perkembangan yang sangat baru di sepakbola sejak Tiki-Taka."
"Setelah bertahun-tahun, kita punya pelatih yang melakukan sesuatu yang benar-benar baru. Sekarang kita melihat tim-tim di Jerman mencoba melakukan hal yang sama dengan Atalanta. Dia, bagaimanapun, selalu selangkah di depan yang lainnya," imbuhnya.
(raw/krs)